Show simple item record

dc.contributor.authorAnggreni, MT
dc.contributor.authorWidowati, W
dc.contributor.authorAgastya, IMI
dc.date.accessioned2024-07-13T04:05:23Z
dc.date.available2024-07-13T04:05:23Z
dc.date.issued2024-06-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/3853
dc.description.abstractPadi ditanam sepanjang tahun di daerah yang sering dilanda banjir dan pendangkalan, atau sawah. Karakteristik lahan sawah berbeda-beda tergantung teknik penanaman dan lamanya banjir. Kurangnya jeda dalam pengolahan sawah akan berakibat pada kekurangan unsur hara dalam tanah. Dalam keadaan seperti ini, pengelolaan sawah memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap sifat-sifat tanah sebagai media pemenuhan kebutuhan tanaman yang akan dibudidayakan, khususnya kebutuhan unsur hara. Pemberian pupuk kandang dan bahan pembenah tanah termasuk biochar adalah salah satu cara inovatif untuk memerangi rendahnya bahan organik dan keasaman dalam tanah. Penelitian dilakukan di Dusun Bawang Kecamatan Lowokwaru Kota Malang, Desa Nggul Wulung. Penelitian akan berlangsung dari September 2023 hingga Desember 2023. Sisanya dihasilkan oleh penelitian sebelumnya. Dalam hal ini terdapat 21 satuan percobaan yaitu: B0 (kontrol/tanpa perlakuan), B1 (100% pupuk kandang), B2 (80% biochar dan 20% pupuk kandang), B3 (60% biochar & 40% pupuk kandang), B4 (80% biochar dan 20% pupuk kandang), B5 (20% biochar dan 80% pupuk kandang), dan B6 (100% biochar). Riset ini memakai rancangan acak kelompok (RAK) non faktorial kombinasi perlakuan dengan 7 kali percobaan dan 3 kali ulangan atau (7x3). Persentase tersebut menunjukkan porsi dosis 500 g pupuk dan arang. Setiap perlakuan memerlukan jumlah kompos dan biochar yang berbeda: B1 membutuhkan 500 g pupuk kandang dan tidak memerlukan biochar; B2 membutuhkan 400 g biochar dan 100 g pupuk kandang; B3 membutuhkan 300 g biochar dan 200 g pupuk kandang; B4 membutuhkan 200 g biochar dan 300 g pupuk kandang; B5 membutuhkan 100 g biochar dan 400 g pupuk kandang; dan B6 membutuhkan 500 g biochar dan tanpa pupuk kandang. Tinggi tanaman, jumlah daun, umur tanaman berbunga, umur pembentukan polong, jumlah polong per tanaman, berat basah tanaman, dan berat kering tanaman merupakan beberapa faktor yang dapat diamati. Analisis keanekaragaman yang sering disebut dengan anova (analisis varians) digunakan untuk mengkaji data penelitian. Lanjutkan dengan tes BNT pada kadar 5% jika terapi memang efektif. Temuan penelitian pengaruh biochar dan residu pupuk kandang pada musim tanam kedua hanya memberikan pengaruh nyata terhadap jumlah daun.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectEfek Residu Kombinasi Biochar, Pertumbuhan dan Hasil Kedelaien_US
dc.titleEfek Residu Kombinasi Biochar dan Pupuk Kandang Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kedelai (Glycine max) Pada Musim Tanam Kedua Di Tanah Sawahen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0024086506
dc.identifier.nidnNIDN0701078903
dc.identifier.nimNIM2019330076
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54211#AGROTEKNOLOGI


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [201]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Agroteknologi

Show simple item record