Respon Petani Terhadap Penggunaan Pupuk Organik di Kelompok Tani Guyup Rukun Sentosa Desa Sumbergondo Kecamatan Bumiaji Kota Batu
Abstract
Peningkatan produksi untuk memenuhi permintaan nasional akan produk tanaman dan hewan merupakan tujuan pembangunan pertanian. Menurut hasil penelitian tentang pengurangan pupuk kimia, komponen organik hanya berjumlah kurang dari 1% dari total bahan. Istilah "pertanian organik" merupakan respons terhadap gerakan hippie tahun 1960-an yang menggunakan pestisida dan plastik yang tidak dapat terurai secara hayati di lahan pertanian, yang menyebabkan erosi tanah dan kerusakan lingkungan. Organisasi petani Guyub Rukun Sentosa melakukan pertanian organik di Desa Sumbergondo, yang terletak di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Untuk mengetahui hubungan antara karakteristik petani dengan penggunaan pupuk organik, penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kualitatif sebagai teknik analisis data untuk analisis peringkat Spearman. Untuk menilai efektivitas kuesioner (instrumen penelitian), akan dilakukan uji validitas data terlebih dahulu.
Hasil penelitian ini berdasarkan pendapat petani di Kelompok Tani Guyub Rukun Sentosa, Desa Sumbergondo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, tentang penggunaan pupuk organik. Berdasarkan data, reaksi konatif menunjukkan skor rata-rata 93%, response emosional 87%, dan respons kognitif 88,12%. Variabel Spearman rho usia, tingkat pendidikan, dan pengalaman bertani memiliki korelasi dua sisi yang signifikan, yaitu masing-masing 0,909, 0,787, dan 0,000. Variabel Spearman rho jenis kelamin juga signifikan, dan variabel Spearman rho pengalaman bertani sebesar 0,149
Collections
- Skripsi [239]