Pengembangan Modul Pembelajaran IPAS Berbasis Kearifan Lokal Kota Malang pada Materi Indonesiaku Kaya Budaya Topik C Kelas IV SDN 1 Landungsari
Abstract
Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengembangkan Modul Pembelajaran IPAS berbasis kearifan lokal pada materi Indonesiaku Kaya Budaya untuk siswa kelas IV di SD Negeri 1 Landungsari Kota Malang.
Metode penelitian yang digunakan adalah pengembangan (Development Research) dengan menerapkan model pengembangan ADDIE yang meliputi lima tahap, yaitu Analisis (Analyze), Perancangan (Design), Pengembangan (Development), Implementasi (Implementation), dan Evaluasi (Evaluation). Fokus utama modul adalah memperkenalkan siswa pada " Indonesiaku Kaya Budaya Topik C" dengan materi yang mencakup makanan khas di Kota Malang.
Penelitian melibatkan validasi dan uji coba modul melalui observasi, wawancara, angket, dan dokumentasi, dengan partisipasi aktif dari guru dan siswa. Dalam pengembangan ini, hasil uji coba rata-rata 87,6% yang didapatkan dari tiga ahli validator antara lain: (1) Ahli materi menyatakan produk ini sangat layak dengan persentase 88%; (2) Ahli desain menyatakan produk ini layak digunakan dengan persentase 81%; (3) Ahli bahasa menyatakan produk ini sangat layak digunakan dengan persentase 87%. Hasil angket respon guru 93% dengan kriteria sangat layak, angket respon siswa 85,00% kriteria sangat layak, Hasil penelitian menunjukkan bahwa modul ini efektif dalam meningkatkan minat belajar siswa terhadap IPAS serta memperkuat penghargaan terhadap kearifan lokal di kalangan siswa.
Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa pengembangan modul IPAS berbasis kearifan lokal dapat menjadi model yang relevan dan bermanfaat dalam meningkatkan pembelajaran kontekstual dan penghargaan terhadap budaya lokal di sekolah dasar.
Collections
- Skripsi [95]