Residu Fermentasi Kotoran Kambing dan Biochar Pada Tanaman Tomat Siklus Kedua di Lahan Sawah
Abstract
Sawah merupakan lokasi umum untuk penanaman padi, yang terkadang digunakan secara berlebihan. Menanam padi dengan pupuk yang berlebihan sebanyak dua atau tiga kali dalam setahun dapat merusak struktur tanah dan populasi mikroorganisme, serta menyebabkan defisit nutrisi dan kelebihan racun. Dua solusi yang hebat dan berjangka panjang untuk mengatasi masalah penurunan kesuburan tanah di sawah yang banyak ditanami padi adalah rotasi tanaman dan penambahan bahan organik. Penelitian ini merupakan penelitian lanjutan atau siklus tanam kedua. Terkait kesuburan tanah, pertumbuhan tanaman tomat, dan produksi pada siklus tanam kedua (di bekas sawah), penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dampak biochar dari siklus tanam pertama dan residu kotoran kambing yang difermentasi.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli sampai dengan September 2023 di Dusun Bawang, Desa Tunggul Wulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Residu fermentasi dan biochar dari siklus penelitian terakhir merupakan dua dari tujuh perlakuan dalam penelitian lanjutan ini, yang menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Non Faktorial. Beberapa parameter pengamatan penelitian ini antara lain: berat tanaman; pengukuran berat buah/tanaman tomat; jumlah daun pada tanaman; analisis residu tanah dari setiap perlakuan (tujuh bulan setelah aplikasi).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian residu kotoran kambing yang difermentasi dan biochar selama tujuh bulan dapat meningkatkan pH dan kandungan N, P, dan K tanah. Selama proses fermentasi kotoran kambing dan biochar selama tujuh bulan, tidak terlihat adanya perbedaan yang nyata pada tinggi, jumlah daun, jumlah buah, maupun berat tomat segar.
Collections
- Skripsi [201]