Penggunaan Biochar yang Ditambah Pupuk Kandang Ke Tanah Sawah pada Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L.)
Abstract
Sawah merupakan lahan yang ideal untuk menanam padi sepanjang tahun, baik secara terus-menerus maupun bersamaan dengan tanaman lain. Padi dibudidayakan sepanjang tahun di sawah selama satu setengah dekade, tanpa menggunakan pupuk kimia atau penambahan bahan organik yang signifikan, dan tanpa rotasi tanaman. Akibatnya, tanah di sawah ini memiliki lebih sedikit bahan organik. Penggunaan biochar soil conditioner bersama dengan pupuk organik, seperti pupuk kandang, merupakan salah satu solusi kreatif untuk masalah rendahnya bahan organik dan keasaman. Pupuk kandang dan biochar telah diaplikasikan pada sejumlah tanaman, seperti jagung, padi, dan kedelai, yang memiliki kesuburan tanah ultisol yang rendah. Namun, praktik pemberian biochar-pupuk kandang pada sawah setelah padi masih jarang dilakukan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menyelidiki potensi biochar dan pupuk kandang secara bersamaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil bawang merah di sawah.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Lowokwaru, Dusun Bawang, Desa Tunggul Wulung, Kota Malang. Periode penelitian Januari 2023 hingga Maret 2023. Biochar yang berasal dari sekam padi disediakan oleh Laboratorium Tanah Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Untuk menghasilkan biochar, arang tersebut dibakar menggunakan proses pirolisis selama dua hingga tiga jam pada suhu 350 hingga 500 derajat Celcius. Laboratorium Limbah Tanah Polbangtan Malang Kabupaten Malang di Kecamatan Singosari menggunakan kotoran sapi organik dari tempat pengelolaan kotoran sapi sebagai pupuk kandang. Pupuk kandang sebanyak 500 gram dan sisa tanah sawah sebanyak 10 kg dimasukkan ke dalam polybag. Untuk penelitian ini, tujuh perlakuan adalah sebagai berikut: BO (kontrol/tanpa perlakuan), B1 (20% biochar & 80% pupuk kandang), B2 (40% biochar & 60% pupuk kandang), B3 (60% biochar & 40% pupuk kandang), B4 (80% biochar & 20% pupuk kandang), B5 (100% biochar), dan B6 (100% pupuk kandang). RBD digunakan dengan tiga kali replikasi untuk masing-masing dari tujuh perlakuan. Persentase diberikan untuk dosis 500 g arang dan pupuk kandang. Setiap perlakuan memerlukan jumlah pupuk kandang dan biochar sebagai berikut: B1 akan mendapatkan 400g pupuk kandang dan 100 g biochar, B2 akan menerima 200 g arang dan 300 g pupuk kandang, B3 akan menerima 300 g biochar dan 200 g pupuk kandang, B4 akan menerima 400 g biochar dan 100g pupuk kandang, dan B5 akan menerima 500 g biochar dan 500 g pupuk kandang, beserta variasi lainnya. Pupuk kandang dan biochar dibiarkan mengendap selama satu hingga tiga minggu sebelum dimasukkan ke dalam tanah, tergantung pada perlakuannya.
Collections
- Skripsi [201]