Show simple item record

dc.contributor.authorAnggiyanto, F
dc.contributor.authorAgastya, IMI
dc.contributor.authorWisnubroto, EI
dc.date.accessioned2024-10-22T03:45:36Z
dc.date.available2024-10-22T03:45:36Z
dc.date.issued2024-10-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/4038
dc.description.abstractSebagai proses kompleks yang melibatkan banyak proses perubahan yang saling melengkapi, seperti pembangunan dan pertumbuhan di bidang demografi, ekonomi, teknologi, ilmu sosial, politik, budaya, dan masyarakat lingkungan, urbanisasi dan pertumbuhan penduduk merupakan produk sampingan yang tak terelakkan dari pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk menilai tutupan lahan Kota Batu pada tahun 2008, 2018, dan 2030. Tingkat dan jenis penggunaan yang menjadi ciri urbanisasi merupakan perbedaan utama antara pertanian pra-perkotaan dan pertanian perkotaan. ketika individu di daerah perkotaan mengubah lahan mereka dari pertanian menjadi penggunaan pembangunan. Penelitian ini dilaksanakan di Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang, di Laboratorium Studio Lanskap Fakultas Pertanian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April sampai dengan Juni tahun 2024. Sumber data tambahan yang digunakan adalah citra satelit Google Earth dan peta tutupan lahan Kota Batu tahun 2008 sampai dengan tahun 2022. Provinsi Jawa Timur, khususnya Kota Batu, menjadi lokasi penelitian ini. Dengan menggunakan model geografis yang disebut Markov Cellular Automata (CA-MC), yang memodifikasi penggunaan lahan sebagai respons terhadap variasi variabel input, maka diantisipasi lokasi penelitian berada pada posisi antara 7°44'55.11"–8°26'35.45 Lintang Selatan dan 112°17'10.90"–122°57'11" Bujur Timur. Dengan demikian, untuk membuat skenario Business as Usual, digunakan sistem informasi geografis dan data perubahan penggunaan lahan selama sepuluh tahun sebelumnya (2008–2018). Hasil kajian menunjukkan bahwa selama sepuluh tahun terakhir telah terjadi perubahan pemanfaatan lahan, khususnya pada areal kebun menjadi persawahan (257,2 Ha), semak belukar menjadi hutan (1.918,8 Ha), hutan menjadi kebun (80,9 Ha), tegalan menjadi kebun (602,4 Ha), dan kebun menjadi persawahan (176,0 Ha). Pada kurun waktu tahun 2020 hingga 2030, kemungkinan akan terjadi perubahan pemanfaatan lahan di Kota Batu, khususnya pada areal kebun seluas 247,29 Ha. Lahan untuk organisasi seluas 123,18 Ha. Luas lahan semak belukar: 638,56 Ha. Luas permukaan 111,27 Ha.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectPenggunaan Lahan, Evaluasi Perubahan, Pertanianen_US
dc.titleEvaluasi Perubahan Penggunaan Lahan Pertanian di Kota Batu Jawa Timuren_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0701078903
dc.identifier.nidnNIDN0711018901
dc.identifier.nimNIM2017330028
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54211#AGROTEKNOLOGI


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [201]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Agroteknologi

Show simple item record