Pengaruh Pemberian Elisitor Biosaka Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Produksi Tanaman Terong (Solanum molengena L.)
Abstract
Terong dibudidayakan karena rasanya dan sering digunakan sebagai bahan dasar untuk aplikasi kuliner lainnya atau sebagai bahan dalam resep. Tanaman terong berbentuk bulat, panjang, dan berakar tunggang, tanaman ini termasuk tanaman dikotil. Tanaman ini menghasilkan bunga berwarna ungu; bunga yang belum matang mungkin berwarna hijau muda atau ungu, tergantung pada jenisnya. Terong termasuk salah satu hidangan termurah dan termudah untuk disiapkan. Karena banyak manfaatnya bagi kesehatan, tanaman ini menurunkan kolesterol darah, memiliki efek anti kanker, dan dapat digunakan sebagai bentuk kontrasepsi.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Lowokwaru, Jawa Timur, Desa Tlogomas, Science Techno Park, Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang, dan Kota Malang. Penelitian ini dilaksanakan selama tiga bulan, yaitu dari bulan Desember 2023 sampai dengan bulan Februari 2024. Biosaka yang digunakan dalam penelitian ini adalah B0 (Kontrol), B1 (50% Biosaka), B2 (75% Biosaka), dan B3 (100% Biosaka) yang disusun dalam Rancangan Acak Lengkap (RAL). Data hasil parameter pengamatan selanjutnya akan diuji menggunakan Varians (ANOVA) pada taraf 5% untuk mengetahui pengaruh terapi. Uji Perbedaan Signifikan Terkecil (LSD) pada tingkat 5% akan dilakukan jika ada perbedaan yang signifikan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa elisitor biosaka 50% merupakan perlakuan terbaik untuk terong ungu (132,47 gr/tanaman) ditinjau dari pertumbuhan tinggi tanaman, jumlah daun dan bunga, serta hasil produksi.
Collections
- Skripsi [201]