Pengaruh Konsentrasi Kolkisin dan Bokashi Kotoran Ternak (Kambing) Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Solanum Lycopersicum L)
Abstract
Tomat merupakan produk hortikultura unggulan lainnya dengan masa depan yang menjanjikan. Hal ini berkaitan dengan meningkatnya daya tarik tomat. Tekanan abiotik yang dapat menurunkan hasil panen pada tanaman tomat meliputi curah hujan yang berlebihan, kekeringan, dan suhu yang panas. Inilah kesulitan dalam menanam tomat. Menggunakan bokashi yang terbuat dari kotoran kambing dan kolkisin merupakan salah satu metode untuk mengatasi masalah ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memastikan bagaimana konsentrasi pupuk kandang yang berbeda, yaitu bokashi dan kolkisin, memengaruhi pertumbuhan dan produktivitas tanaman tomat (Solanum esculentum Mill).
Penelitian telah dilaksanakan di Desa Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Provinsi Jawa Timur. Penelitian dilaksanakan pada tahun 2024 antara bulan Februari sampai dengan bulan Mei. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) sebanyak tiga kali ulangan dengan kelompok perlakuan yang disusun secara faktorial. Pada percobaan ini digunakan empat taraf perlakuan (K0: Kontrol, K1: Kolkisin 10 ppm, K2: Kolkisin 15 ppm, dan K3: Kolkisin 20 ppm) sebagai konsentrasi kolkisin (K). Penggunaan kotoran kambing sebagai pupuk ternak terdiri dari tiga taraf perlakuan, yaitu B0: Kontrol, B1: 15 t/ha (75 g/tanaman), dan B2: 30 t/ha (150 g/tanaman). Jumlah polibag yang digunakan dalam percobaan adalah 36 x 3 = 108 polibag. Perlakuan ini meliputi dua belas kombinasi perlakuan yang masing-masing diberikan sebanyak tiga kali dengan menggunakan tiga tanaman yang berbeda. Dengan demikian, terdapat 108 satuan percobaan. Di antara kriteria pengamatannya adalah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, waktu berbunga, jumlah bunga, jumlah buah, diameter dan berat buah, serta potensi hasil.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kolkisin dan kotoran kambing memberikan dampak interaksi terhadap parameter pertumbuhan dan hasil tanaman tomat, khususnya tinggi tanaman, jumlah daun, dan jumlah bunga. Kombinasi kolkisin 20 ppm dan pupuk kandang 75 g/tanaman menunjukkan dosis ideal (K3B1). Dengan dosis ideal 10 ppm, perlakuan kolkisin memberikan pengaruh nyata terhadap perkembangan tanaman tomat dan karakteristik hasil pada 10 minggu setelah tanam, khususnya pada tinggi tanaman, diameter batang, dan jumlah bunga. Ketika kotoran kambing diperlakukan secara terpisah, terungkap bahwa dosis ideal 75 g/tanaman secara nyata mempengaruhi tinggi tanaman, jumlah daun, dan diameter batang.
Collections
- Skripsi [201]