Penggunaan Sumber Sinar dan Media Tanam Pada Teknik Microgreen Tanaman Sawi, Bayam, dan Kangkung
Abstract
Microgreens adalah sayuran hijau yang dihasilkan dari biji. Mereka biasanya muncul 7 hingga 15 hari setelah disemai, dengan sistem akar berdiameter 5 hingga 10 cm. Dengan kandungan nutrisinya yang lebih baik, tekstur yang lebih lezat, tingkat sensualitas bioaktif yang lebih tinggi, dan kadar vitamin C, E, dan K yang lebih tinggi daripada tanaman tradisional, microgreens adalah pilihan yang bagus untuk budidaya jangka panjang yang dapat memenuhi permintaan konsumen. Masa simpan microgreens relatif terbatas. Menyebarkan penggunaan butiran tanah dan media tanah pada microgreen sawi, bayam, dan kangkung adalah tujuan dari penelitian ini. Pendekatan penelitian berbasis faktor Desain Blok Acak (RAL), yang terdiri dari dua komponen, digunakan dalam penelitian ini. Ini adalah bagaimana komponen terakhir dilihat: Pertama, ada Sumber Cahaya (C). Media Tanam (M): Rockwool, M2: Cocopeat, UV pada Matahari C1 (C2) adalah dua komponen dari ganda. Karena microgreens dan sawi hijau, bayam, dan kangkung memiliki pola perkembangan yang berbeda, tidak mungkin membandingkan pertumbuhan tanaman ini. Bersama-sama, kedua elemen ini menghasilkan interaksi berikut saat diperdagangkan: C1M1, C1M2, C2M1, C2M2. campuran kangkung, bayam, dan daun teh hijau sawi dengan daun teh panggang arang dan rockwool. Temuan penelitian menunjukkan bahwa bahan pertumbuhan yang digunakan dalam empat jenis sayuran berbeda dan sumber cahaya berinteraksi. Untuk sawi hijau, bayam, dan kangkung, prosedur C2M2 menunjukkan tingkat kelembapan, daun, dan tinggi yang ideal.
Collections
- Skripsi [201]