dc.description.abstract | Ketersediaan pupuk yang mempunyai peran pada menyediakan unsur hara dalam tanah memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan dan hasil panen tomat. Peningkatan kualitas tanah, peningkatan ketersediaan unsur hara, retensi unsur hara dengan air, peningkatan pH dan KTK tanah, penciptaan habitat pertumbuhan mikroba, remediasi logam berat, dan peningkatan produktivitas tanaman pangan merupakan manfaat penggunaan Biosan. Tujuan dari riset berikut ialah guna mengetahui bagaimana perkembangan tanaman tomat berdampak oleh pupuk Biochar chitosan (Biosan) (Solanum lycopersicum L.) Di Desa Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur, penelitian ini dilakukan. Penelitian dilakukan antara bulan November sampai dengan Januari tahun 2024.
Tiga replikasi rancangan blok acak faktorial (RAK) digunakan dalam penelitian ini. Ukuran partikel biochar dan dosis kitosan adalah parameter yang diperiksa. Nilai B1 = (40 Mesh), B2 = (60 Mesh), dan B3 = (100 Mesh) membentuk faktor ukuran partikel biochar (B). K1 = 5 ton/jam (25 g/polybag), K2 = 10 ton/jam (50 g/polybag), dan K3 = 15 ton/jam (75 g/polybag) adalah faktor dosis pupuk kitosan. Ada 27 unit percobaan. Setiap polybag 35 × 35 berisi satu perkebunan bibit tomat dengan jarak 40 x 60 cm. Ada lima puluh empat tanaman spesimen. Tinggi tanaman (cm), jumlah daun (helai), umur berbunga (hari), jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman (g), dan berat basah brangkasan adalah beberapa karakteristik untuk pengamatan.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa dosis terbaik terdapat pada perlakuan B3K3 (100 mesh biochar + 15 gram chitosan) yang menghasilkan rata-rata terbaik pada parameter tinggi tanaman umur 35 Hst yaitu sebesar 67,47 cm, jumlah daun umur 35 Hst sebesar 22,00 helai, umur berbunga tercepat sebesar 28 Hst, total jumlah buah sebesar 24,00 buah, total bobot buah sebesar 910,63 g, bobot basah brangkasan sebesar 411,67 g dan bobot kering brangkasan sebesar 74,33 g. | en_US |