Penggunaan Dosis Biochar Kitosan (BIOSAN) Terhadap Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica rapa L) dan Kangkung (Ipomea reptans poir)
Abstract
Lahan pertanian di Indonesia mengalami degradasi dan kerusakan tanah yang mengakibatkan menurunnya produktivitas tanaman sayur khususnya pada lahan sawah yang intensifikasi. Salah satu langkah dalam meningkatkan produktivitas tanaman sayur adalah dengan meningkatkan ketersediaan unsur hara dalam tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan dosis biosan yang ideal untuk pengembangan kangkung dan sawi hijau. Teknik yang digunakan adalah rancangan acak lengkap faktorial dengan dua faktor: tanaman sayur W1 (kangkung) dan W2 (sawi hijau), yang diulang tiga kali, dan B0 (kontrol), B1 (5 ton/ha), B2 (10 ton/ha), B3 (15 ton/ha), dan B4 (20 ton/ha). Tinggi tanaman, luas daun, jumlah daun, berat segar, dan berat kering termasuk di antara metrik yang diperiksa. Analisis varians (ANOVA) pada tingkat 5% adalah teknik analisis yang digunakan untuk menilai efektivitas perlakuan. Analisis akan dilanjutkan dengan menggunakan uji perbedaan nyata terkecil (LSD) pada tingkat 5% jika ditemukan perbedaan nyata.
Temuan dari penelitian ini mengindikasikan bahwa dosis efisien terdapat pada B4, khususnya B4W1 pada tanaman sawi yang menghasilkan hasil yang unggul pada pengukuran tinggi tanaman 7,63 cm, jumlah daun dengan rata-rata 10,33 helai, luas daun dengan rata-rata 78,88 cm2, berat segar dengan rata-rata 46,45 g dan berat kering dengan rata-rata 29,11 g. Dosis terbaik terdapat pada B4 dengan perlakuan B4W2 pada tanaman kangkung menghasilkan rata-rata terbaik pada ketinggian tanaman dengan nilai rata-rata 38,44 (cm), jumlahnya daun dengan rata-rata 13,11 (helai), luas daun dengan rata-rata 61,46 (cm2), berat basah dengan rata-rata 66,62 (g) dan berat kering dengan rata-rata 15,62 (g).
Collections
- Skripsi [201]