Pembangunan yang tidak terencana di area ini telah menyebabkan degradasi lingkungan, termasuk penurunan kualitas tanah dan air. Penelitian ini diharapkan dapat menemukan pendekatan vegetasi yang berhasil untuk konservasi tanah dan air di area tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menilai bagaimana vegetasi di Science Techno Park Universitas Tribhuwana Tunggadewi dapat meningkatkan kualitas tanah dan air. Penelitian ini dilakukan di Science Techno Park, Universitas Tribhuwana Tunggadewi, dari Oktober 2023 hingga April 2024. Metode penelitian melibatkan persiapan awal berupa penyusunan proposal dan perizinan, diikuti dengan pengumpulan data primer dan sekunder melalui survei lapang. Analisis data dilakukan untuk menilai peran vegetasi dalam perbaikan tanah dan air, dengan fokus pada uji laboratorium untuk menentukan sifat fisik tanah seperti pH, C-organik, berat isi, dan pori tanah. Sampel tanah diambil dari lokasi berbeda (Kontrol, Monokultur, Polykultur) menggunakan ring sampel, dan hasilnya dianalisis untuk mengevaluasi dampak vegetasi terhadap kualitas tanah dan air. Hasil penelitian ini menunjukan di Science Techno Park, Universitas Tribhuwana Tunggadewi, vegetasi seperti Tabebuya, Mahoni, dan Jeruk sudah sesuai untuk perbaikan tanah dan air secara vegetatif, namun dampaknya terhadap kualitas tanah dan air tidak signifikan. Analisis laboratorium menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan signifikan dalam sifat fisik tanah Inceptisol (pH, C-organik, berat isi, berat jenis, dan pori) antara perlakuan kontrol dan monokultur. Namun, pada perlakuan polikultur, kandungan C-organik dan pori tanah rendah akibat genangan air yang mempengaruhi kualitas tanah. Vegetasi yang ada di Science Techno Park tidak memberikan dampak signifikan terhadap perbaikan tanah dan air. Selain itu, genangan air pada area polikultur mempengaruhi kualitas tanah, menunjukkan bahwa pengelolaan vegetasi dan drainase perlu ditingkatkan untuk memperbaiki kondisi tanah dan air.