Efektifitas Dosis Biochar Pasca Tujuh Tahun Aplikasi dan Pemupukan Urea Pada Pertumbuhan dan Hasil Buncis (Thaseolus Vulgaris L.)
Abstract
Banyak jenis tanah, khususnya inceptisol, cocok untuk budidaya legum yang efektif. Daunnya memiliki kandungan organik yang sangat tinggi dalam bentuk C, N, dan P, dan sangat sedikit bahan organik. Karena bahan induknya, inceptisol, yang sering disebut sebagai "awal" atau "inceptum," mungkin termasuk dalam kategori "mudah." Pada jarak 20 hingga 50 cm, inceptisol memiliki konsentrasi ligan kurang dari 8%. Karena tanaman sering kali memiliki tingkat nutrisi yang rendah, pemupukan yang tepat diperlukan untuk mendorong hasil panen yang lebih besar. Misalnya, menambahkan biochar memerlukan penambahan lapisan tanah sebagai perawatan rutin tambahan untuk meningkatkan kualitas biologis, kimia, dan fisik tanah.
Lokasi penelitian ini adalah Dusun Bawang, Desa Nggul Wulung, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Penelitian ini telah selesai dilaksanakan pada bulan Januari dan Februari 2022. Untuk melaksanakan kedua kombinasi perlakuan, yaitu residu arang dan pupuk anorganik, penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dua faktorial. Komponen pertama adalah residu biochar jengkok tembakau tahun 2016. Tanaman kontrol diberi pupuk Do = 0 g/tanaman, tanaman Di = 250 g/tanaman, dan tanaman D2 = 500 g/tanaman. Komponen kedua adalah sisa pupuk urea. Pi = 1,2 gram pupuk urea per tanaman; P0 = Tanpa pupuk urea. Tahap selanjutnya adalah membuat delapan belas satuan percobaan dengan melakukan enam kali perlakuan dan mengulanginya sebanyak tiga kali. Jumlah polibag sebanyak 108 buah, masing-masing satuan percobaan terdiri dari enam tanaman. Panjang tanaman, jumlah daun dan cabang, jumlah polong pada setiap tanaman, berat kering polong tanaman, dan jumlah benih yang ditanam merupakan variabel yang terlihat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi pupuk NPK dan residu arang tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan maupun hasil tanaman kacang-kacangan. Residu biochar mampu meningkatkan pertumbuhan daun sebanyak 20,27 cm pada umur 14 HST, 54,13 helai daun pada umur 42 HST, dan 76,10 helai daun pada umur 56 HST bila diberikan dengan dosis 500 g/tanaman. Pemberian residu biochar sebanyak 500 g per tanaman mampu meningkatkan jumlah polong (15,33 g/tanaman), berat kering polong (20,33 g/tanaman), dan jumlah biji (59,61 biji) yang dihasilkan tanaman kacang-kacangan. Pertumbuhan daun meningkat sebanyak 55,19 helai daun pada umur 42 HST dan 76,87 helai daun pada umur 56 HST dengan pemberian pupuk NPK sebanyak 1,2 g/tanaman.
Collections
- Skripsi [201]