Persepsi Petani Tebu Terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian di Kelompok Tani Lestari Makmur Kabupaten Malang
Abstract
Salah satu komoditas penting Indonesia adalah tebu, yang dilaksanakan untuk bahan baku pembuatan gula. Untuk mencapai swasembada gula nasional, produksi tebu sangat penting. Petani menghadapi berbagai masalah terkait produksi dan tidak dapat mengantisipasi dengan tepat berapa banyak yang akan dihasilkan dari setiap fase produksi. Banyaknya sentra produksi tebu di Indonesia mendukung permintaan tebu negara ini. Dengan luas areal tebu 176.871 Ha, Provinsi Jawa Timur memiliki produksi tebu terbesar, yaitu 1.050.874 ton. Meskipun demikian, beberapa petani tidak memiliki keahlian dan pemahaman yang diperlukan untuk mengenali masalah mereka, mencari solusi, atau memilih tindakan terbaik untuk menyelesaikan konflik guna mencapai tujuan mereka. Tugas penyuluh ialah hilangkan yang menghambat ini dengan menginformasikan dan memberikan wawasan terkait permasalahan yang dihadapi.
Dalam penelitian ini, skala Likert digunakan untuk analisis deskriptif sebagai pendekatan analisis data. Skala Likert ialah sebuah alat yang dilakukan sebagai parameter sikap, keyakinan, dan persepsi individu ataupun berkelompok pada suatu topik. Pengambilan sampel secara sengaja digunakan untuk menentukan sampel penelitian, dan 38 petani berpartisipasi sebagai responden. Hasil analisis peran penyuluh yang telah dilakukan pada penelitian ini menunjukan hasil yang sangat baik. Total 6 peran penyuluh yang meliputi; Fasilitator (X1), Inovator (X2), Motivator (X3), Dinamisiator (X4), Edukator (X5), dan Pengembangan Kelompok Tani (X6) sebagian besar item pernyataannya berada pada kategori sangat baik, dengan 27 pernyataan kategori sangat baik dan 3 pernyataan kategori baik.Hasil analisis Persepsi Petani Tebu Terhadap Kinerja Penyuluh di Kelompok Tani Lestari Makmur Kabupaten Malang menunjukan hasil yang sangat baik. Dari total 6 variabel meliputi; Fasilitator (X1), Inovator (X2), Motivator (X3), Dinamisator (X4), Edukator (X5), dan Pengembangan Kelompok Tani (X6) yang menjadi acuan perhitungan indeks kinerja penyuluh semua variabel berada pada kategori yang tinggi dengan skor indeks diatas 68,66%. Berdasarkan hasil perhitungan kisaran hasil perhitungan indeks berada pada 82,26 % - 90,42 %. Indeks kinerja penyuluh tertinggi berada pada dinamisiator dengan angka indeks sebesar 90, 42 % dengan kategori tinggi dan sedangkan indeks kinerja penyuluh terendah berapa pada fasilitator (X1) dengan angka indeks sebesar 82,26 % dengan kategori tinggi.
Collections
- Skripsi [231]