Pemanfaatan Limbah Maggot Campuran Paitan dan Batang Pisang Sebagai Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentum Mill)
Abstract
Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum) termasuk diantara jenis sayuran penting di Indonesia karena buahnya merupakan sumber vitamin dan mineral. Penggunaan pupuk kimia yang berlebihan dapat mengakibatkan menurunnya daya dukung tanah terhadap produktivitas tomat, maka untuk memberikan peningkatan kualitas dan kuantitas tomat salah satunya dengan penambahan pupuk organik cair. Potensi maggot digunakan sebagai pupuk organik cair sangat besar karena hasil pencernaan dari larva maggot (kasgot) langsung dapat digunakan sebagai pupuk organik. Akan tetapi hasil analisa limbah maggot menunjukkan bahwa limbah maggot memiliki kadar Nitrogen (N) 0,11%, Fosfor (P) 0,016%, Kalium (K) 0,53%. Penggunaan paitan dan batang pisang sebagai bahan campuran POC maggot memiliki potensi besar karena kandungan N, P dan K yang juga cukup tinggi sehingga bisa memberikan peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman.
Riset berikut dilakukan pada bulan Desember 2023 – Februari 2024 bertempatan di lahan pertanian masyarakat di Jalan Emerald Kelurahan Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang. Metode riset memakai Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial dengan 2 faktor yaitu: Faktor 1 jenis POC P1 : Limbah maggot dan paitan P2 : limbah maggot dan batang pisang. Faktor 2 dosis POC (ml/liter) K0 = 60 ml/L NPK K1 = 60 ml/liter K2 = 120 ml/liter K3 = 180 ml/liter. Tingginya tanaman, jum1ah daun, umur berbunganya, jum1ah buah, diameter buah, berat buah, dan hasil buah merupakan contoh parameter pengamatan. Analisis varians (uji F) digunakan untuk memeriksa data pengamatan pada tingkat 5%. Pengujian tambahan dilakukan dengan menggunakan uji BNT pada tingkat 5% untuk melihat apakah terapi tersebut memberikan dampak yang berarti.
Tinggi tanamannya, jum1ah daun, umurnya berbunga, jum1ah buah, diameter buah, dan berat buah per tanaman tidak terpengaruh oleh jenis POC dan konsentrasi POC dari campuran limbah belatung dari pare dan batang pisang, menurut data tersebut. Perlakuan jenis POC limbah maggot dan batang pisang (P2) menghasilkan tinggi tanaman lebih tinggi sebesar 57,58 cm dan jumlah sebesar 17,56 helai pada umur 28 HST dibandingkan POC maggot campuran paitan. Sedangkan konsentrasi POC 180 ml/liter (K3) menghasilkan tinggi tanaman sebesar 58,19 cm pada umur 28 HST, jum1ah daun sebesar 17,38 helai daun pada umur 28 HST dan umur berbunga lebih cepat yaitu 29,88 HST dan tidak berbeda nyata dengan konsentrasi POC 120 ml/liter (K2)
Collections
- Skripsi [217]