Efisiensi Teknis Usahatani Seledri (Apium Graveolens) dengan Pendekatan Dea (Data Envelopment Analysis) di Desa Tawangargo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang
Abstract
Jika seorang petani menghasilkan produk fisik yang lebih besar dengan jenis dan jumlah input yang sama, petani tersebut secara teknis dianggap lebih efisien daripada petani lainnya. Di antara berbagai langkah untuk meningkatkan hasil seledri, efisiensi teknis merupakan hal yang penting untuk dipertimbangkan.
Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi efisiensi teknologi penggunaan input produksi seledri. Untuk mengetahui unsur-unsur yang mempengaruhi efektivitas teknis budidaya seledri di Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Malang. Metode yang diuji adalah Regresi Tobit dan Analisis Data Envelopment (DEA). Rata-rata efisiensi teknis petani responden di Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, dihitung menggunakan teknik DEA dan model input Variable Return to Scale (VRS). Nilai efisiensi yang dihasilkan adalah 0,756.
Kondisi ini menunjukkan bahwa petani pada umumnya masih berada di bawah kategori kisaran hijau. Berdasarkan temuan tersebut, sebagian besar input produksi petani seledri tidak efisien secara teknis. Berdasarkan analisis regresi Tobit, efisiensi teknis pertanian seledri di Desa Tawangargo tidak terlalu dipengaruhi oleh variabel usia (tahun), variabel tingkat pendidikan (tahun), maupun jumlah anggota keluarga (orang).
Collections
- Skripsi [239]