Evaluasi Keberlanjutan Pertanian di Kota Batu Dengan Menggunakan Metode Promethee
Abstract
Di antara industri utama dalam ekonomi global, pertanian sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pangan penduduk dunia yang terus bertambah. Secara umum, ada enam komponen sektor pertanian: hortikultura, peternakan, kehutanan, perikanan, tanaman perkebunan, dan tanaman pangan. Dengan produk domestik bruto sebesar Rp. 218.712.400.000,00 dan tenaga kerja sebanyak 3.318.583 orang, komoditas hortikultura memegang peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dari tahun 2016 hingga 2018, nilai volume ekspor rata-rata sebesar 17,67%.
Dua kecamatan dan Kota Batu di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur akan menjadi lokasi penelitian ini. Berdasarkan garis lintang, lokasi penelitian berada di antara 7°44'55.11″ dan 8°26'35.45 LS dan 112°17'10.90″ hingga 122°57'11″ BT. Seluruh prosedur penelitian dilakukan antara Maret 2024 dan Juni 2024. Metode pengumpulan data primer dilakukan dengan Focus Group Discussion (FGD) dengan para pemangku kepentingan dan wawancara mendalam dengan para pemangku kepentingan terkait pertanian pinggiran kota Kota Batu. Teknik pemilihan responden informan kunci adalah purposive sampling.
Berdasarkan hasil kajian, Kecamatan Batu, Kecamatan Junrejo, dan Kecamatan Bumiaji menempati urutan pertama dalam penilaian kegiatan pertanian. Berdasarkan hasil kajian, Kabupaten Batu memiliki komoditas unggulan berupa tanaman palawija, krisan, mawar, apel, jahe, kunyit, dan komoditas tanaman lainnya yang layak dikembangkan. Berikut ini adalah komoditas unggulan yang layak dikembangkan di Kabupaten Junrejo: bawang merah, cabai, anggrek, pisang, cabai rawit, kubis, kunyit, durian, jeruk keprok, dan jambu biji. Sebaliknya, jahe, krisan, mawar, dan apel kurang baik untuk dikembangkan. Berdasarkan hasil kajian, teknik promethee di Kota Batu menunjukkan bahwa palawija, jeruk keprok, apel, krisan, kunyit, jahe, mawar, mawar potong, cabai rawit, dan mawar merupakan komoditas tanaman yang paling baik untuk dibudidayakan. Diharapkan untuk menambah parameter pengamatan di luar yang telah dikaji dalam kajian ini untuk penelitian selanjutnya, mengingat masih banyak komoditas tanaman yang belum dapat dikaji dengan pendekatan promethee.
Collections
- Skripsi [217]