Efektivitas Hormon Paclobutrazol dan Manipulasi Poliploidi Terhadap Optimalisasi Tanaman Porang (Amorphophallus oncophyllus) Sebagai Sumber Pangan Fungsional
Abstract
Tanaman porang (Amorphophallus oncophyllus) telah diidentifikasi sebagai sumber pangan fungsional yang potensial, namun pengoptimalannya memerlukan upaya dalam peningkatan produktivitas dan kualitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas hormon paclobutrazol dan manipulasi poliploidi menggunakan kolkisin terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman porang. Penelitian dilakukan di wilayah Desa Jedong Kecamatan Wagir Kabupaten Malang.
Penelitian dilakukan dengan Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF) yang melibatkan dua faktor perlakuan, yaitu dosis hormon paclobutrazol (0 ppm, 75 ppm, 100 ppm, 125 ppm) dan dosis larutan kolkisin (0 ppm, 2 ppm, 4 ppm, 6 ppm) sehingga diperoleh 16 kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak tiga kali. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pemberian kolkisin sebanyak 4 ppm memberikan hasil terbaik pada fase vegetatif, sementara dosis 2 ppm lebih optimal pada fase generatif. Hormon paclobutrazol dengan dosis 75 ppm meningkatkan pertumbuhan vegetatif, sedangkan perlakuan tanpa paclobutrazol memberikan hasil terbaik pada fase generatif. Kombinasi hormon paclobutrazol 75 ppm dan kolkisin 4 ppm adalah yang paling efektif dalam meningkatkan pertumbuhan vegetatif, sedangkan kombinasi tanpa paclobutrazol dan kolkisin 2 ppm memberikan hasil terbaik pada fase generatif, yaitu berat umbi (1.086 gram), berat basah brangkasan (390,12 gram), dan berat basah bulbil (8,03 gram). Dosis kolkisin yang lebih tinggi dari 4 ppm dan hormon paclobutrazol lebih dari 75 ppm dapat menyebabkan penurunan pertumbuhan dan hasil tanaman porang. Penggunaan kolkisin yang lebih tinggi dari 3 ppm juga menurunkan produktivitas tanaman meskipun menyebabkan pertumbuhan lebih pendek.
Collections
- Skripsi [217]