Show simple item record

dc.contributor.authorLubino, DV
dc.contributor.authorArifin, Z
dc.contributor.authorTrianawati, A
dc.date.accessioned2025-05-24T03:37:58Z
dc.date.available2025-05-24T03:37:58Z
dc.date.issued2025-05-28
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/4312
dc.description.abstractPorang Amorphophallus muelleri termasuk dalam kategori jenis tanaman umbi-umbian, berupa perdu (herba) yang banyak ditemukan tumbuhnya di daerah tropis dan subtropis. Porang termasuk tanaman yang berpotensial gunanya dikembangkan sebagai komoditas ekspor dikarenakan terdapat beberapa negara menginginkan tanaman ini sebagai bahan pangan atau bahan industri. Budidaya tanaman porang dapat menjadi komoditas unggulan sebagai sumber pendapatan daerah, sekaligus kesejahteraan masyarakat. Karena permintaan porang yang terus meningkat di pasar global, banyak pihak yang berminat untuk membudidayakannya dalam beberapa tahun terakhir. Riset memakai pendekatan deskriptif kualitatif untuk menilai biaya usahatani porang dan mengetahui biaya produksi yang mempengaruhi usahatani porang di kelompok pertanian Mulyosari 1, Desa Rejosari, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilakukan di Desa Rejosari, karena porang adalah tanaman atau sentra produksi utama di Desa tersebut. Populasi penelitian ini adalah petani porang sebanyak 110 orang, khususnya di kelompok tani Mulyosari 1, Desa Rejosari, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang, dan sampel ditentukan dengan metode Simple Random Sampling, yaitu sejumlah elemen yang dipilih secara acak. Untuk menentukan jumlah responden digunakan algoritma Slovin dan diperoleh 32 orang petani porang. Teknik analisis data yang dilakukan ialah skala likert dengan analisis pendapatan. Hasil riset memaparkan bahwa biaya total penerimaan rata-rata usahatani porang sebesar Rp. 425.000.000/musim, kemudian biaya total produksinya sebesar Rp. 37.274.391/musim sehingga pendapatan rata-rata yang diterima sebesar Rp. 387.725.609/musim. Nilai R/C pada usahatani porang sebesar 11,40 > 1, hal tersebut menunjukkan bahwa usahatani porang layak dikembangkan. Sedangkan analisis BEP produksi sebesar 127 kg lebih kecil dari jumlah produksi yaitu sebesar 85.000 kg, dan untuk BEP harga sebesar Rp. 634.355/kg dengan rata-rata harga jual yaitu sebesar Rp. 5.000/kg, hal tersebut menunjukkan bahwa usahatani porang menguntungkan. Kemudian untuk kualitas tanah, air, bibit, dan tenaga kerja merupakan faktor-faktor yang berdampak usahatani porang dan akan berdampak terhadap pendapatan petani porang. Kualitas tanah, air, bibit, dan tenaga kerja di desa Rejosari rata-rata memiliki persentase yang sangat baik termasuk pengelolaan teknologi yang efektif dari berbagai faktor.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectTanaman Porang, Pendapatan, Penerimaanen_US
dc.titleAnalisis Usahatani Komoditas Porang Terhadap Pendapatan Petani di Kelompok Tani Mulyosari 1 Desa Rejosari Kecamatan Banturen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0005017002
dc.identifier.nidnNIDN0720048505
dc.identifier.nimNIM2020310045
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54201#AGRIBISNIS


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [243]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Arsitektur Lanskap

Show simple item record