Efisiensi Pemasaran Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Pada UKM Tiram Q di Kelurahan Purwantoro Kecamatan Blimbing Kota Malang
Abstract
Penelitian ini bertujuan Untuk menganalisis efisiensi pemasaran Jamur Tiram putih (Pleurotus Ostreatus) pada UKM tiram Q di Kelurahan Purwantoro Kecamatan Belimbing Kota Malang.
Penelitian ini menggunakan data kuantitatif dan bersumber dari data primer dan sekunder, kemudian populasi yang diambil dalam yaitu petani, pengepul, pedagang dan konsumen akhir dan semua populasi dijadikan sampel ditentukan menggunakan teknik snowball (bola salju) sebanyak 15 orang terdiri dari 1 responden budidaya, 2 responden pengepul, 2 responden pedagang, dan 10 responden konsumen akhir. Metode analisis data menggunakan analisis margin pemasaran dan analisis efisiensi pemasaran.
Hasil penelitian menunjukan margin pemasaran terdapat tiga pola saluran pemasaran untuk UKM jamur tiram Q yang dianalisis. Margin Pemasaran pola saluran pemasaran I adalah yang paling efisien untuk petani karena tidak ada biaya tambahan dan memberikan keuntungan maksimal. Namun, pola II dan III menawarkan alternatif yang mungkin lebih praktis bagi petani meskipun dengan mengorbankan margin keuntungan. Farmer's Share menunjukkan persentase dari harga yang dibayar konsumen yang diterima oleh petani. Saluran I, farmer's share mencapai 100%, artinya bahwa petani sepenuhnya mendapatkan hasil penjualan. Saluran II, farmer's share adalah 75%, dan pada saluran III, 70%. Hal ini mencerminkan bahwa semakin banyak perantara yang terlibat, semakin kecil bagian yang diterima petani. Efisiensi Pemasaran secara indeks efisiensi teknis saluran I indeks efisiensi 2,59 artinya pola saluran pemasaran I sangat efisien, dengan biaya pemasaran yang rendah dan jarak tempuh yang singkat, memberikan keuntungan maksimal kepada petani. Saluran II indeks efisiensi 2,88%, menunjukkan efisiensi yang terjaga meskipun ada perantara. Saluran III indeks efisiensi 0,85%, mencerminkan penurunan efisiensi akibat biaya tambahan dari perantara. Indeks efisiensi ekonomis menunjukkan bahwa pola saluran pemasaran I memiliki efisiensi tertinggi dalam hal biaya, tetapi tidak menghasilkan keuntungan karena tidak ada margin. Saluran II dan III menunjukkan peningkatan efisiensi, dengan saluran II memiliki indeks efisiensi teknis 2,88% dan saluran III 0,85%. Efisiensi ekonomis juga menunjukkan bahwa saluran II dan III menghasilkan keuntungan yang signifikan, dengan saluran II mencapai 579% dan saluran III 2521%.
Collections
- Skripsi [243]