Perubahan Sifat Kimia Tanah Bekas Tambang Galian C Akibat Aplikasi Arang Sekam Padi Dan Pupuk Kandang Kambing
Abstract
Peningkatan jumlah penduduk menyebabkan penggunaan lahan semakin meningkat dan berpengaruh terhadap areal pertanian yang semakin berkurang. Penyempitan area lahan ini menyebabkan budidaya tanaman diarahkan ke tanah, tanah yang bersifat marginal atau miskin akan hara. Salah satunya adalah tanah bekas galian C. Makronutrien (N, P, K, Ca, Mg, dan S) dan mikronutrien (Zn, Cu, Mo, Co, B, Mn, dan Fe) yang disediakan pupuk organik tingkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK) tanah dan memungkinkan pembentukan senyawa kompleks dengan ion logam beracun (Al, Fe, dan Mn) yang menjadikan logam ini tidak beracun. Riset berikut memiliki tujuan guna mengkaji bagaimana arang sekam padi dan pupuk kandang kambing terbaik berpadu untuk mengubah karakteristik kimia tanah bekas tambang dalam hal total K dan pH tanah galian C. Dan mengetahui pengaruh waktu inkubasi terhadap perubahan K-total dan pH tanah galian C. Di Desa Ketidan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang terdapat lahan pasca tambang galian C. Lokasi pasca tambang galian C merupakan lahan dengan status Tanah Kas Desa (TKD) dengan luasan kurang lebih 7,5 Ha. Dewan desa bersama dengan pemerintah provinsi Jawa Timur telah mengubah sebagian lahan tambang lama menjadi tujuan wisata, meskipun sekitar 4 hektar lahan masih belum dikembangkan. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Tanah dan Agronomi, Fakultas Pertanian, Universitas Tribhuwana Tunggadewi, Malang, selama bulan Agustus hingga September 2024. Kotoran kambing dan arang sekam padi merupakan bahan organik yang digunakan dalam percobaan, yang memiliki tiga ulangan dan tujuh perlakuan. Desain acak lengkap digunakan sebagai metodologi percobaan. Empat periode pengamatan digunakan dalam percobaan yang merusak (7, 14, 21, 28 hari). Tujuh perlakuan dikalikan tiga ulangan dikalikan empat periode pengamatan sama dengan 84 unit (cangkir) unit perlakuan yang dibutuhkan. Hasil ini memaparkan bahwa pemberian arang sekam padi dan pupuk kandang kambing tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap pH tanah selama 4 minggu inkubasi. Akan tetapi, terjadi peningkatan pH sebesar 12,7%. Berbeda dengan pH, pemberian arang sekam padi dan pupuk kandang kambing memberikan pengaruh yang signifikan terhadap karbon organik dan total Kalium, sedangkan lama inkubasi tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Kadar karbon organik tertinggi (2,71%) dicapai pada perlakuan PIK3 (ASP 2%/100 g tanah + PKK 3%/100 g tanah).
Collections
- Skripsi [222]