dc.description.abstract | Daun bawang (Allium fistulosum L.) adalah salah satu tanaman hortikultura Indonesia yang paling bernilai. Tanaman ini tumbuh subur di tanah yang gembur, tidak tergenang air dan dapat dipanen dalam waktu sekitar dua setengah bulan. Selain menjadi makanan pokok dalam masakan Eropa, daun bawang kaya akan nutrisi aktif seperti tanin, saponin, dan minyak esensial. Karena permintaan dari pasar domestik dan luar negeri meningkat, upaya untuk meningkatkan pasokan menjadi semakin penting. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh beberapa input pertanian terhadap produksi daun bawang di Desa Torongrejo, termasuk penggunaan lahan, jumlah benih, jenis pupuk organik dan anorganik, jumlah pekerja, dan pestisida. Temuan analisis, yang didasarkan pada teknik fungsi produksi Cobb-Douglas, menunjukkan bahwa masing-masing parameter ini memengaruhi hasil panen secara keseluruhan. Meskipun masing-masing input berdampak pada produksi, tidak semuanya digunakan secara efektif. Dari perspektif teknis, sebagian besar input masih tidak diperlukan dan perlu dikurangi untuk meningkatkan efektivitas. Hanya pupuk organik yang berhasil digunakan, menurut efisiensi alokasi; tenaga kerja, benih, dan lahan belum digunakan dengan benar. Hanya pupuk anorganik yang menunjukkan penggunaan yang tepat dari perspektif ekonomi, dan aspek produksi lainnya masih perlu diubah untuk mencapai efisiensi maksimum dalam operasi pertanian daun bawang. | en_US |