Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji peran penyuluh dalam menanggulangi degradasi lahan di Desa Tawangargo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, dengan fokus pada kelompok tani Agronova Vasion. Dari 100 partisipan penelitian, dipilih 50 orang sebagai responden. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan kuesioner, yang kemudian dianalisis secara deskriptif menggunakan metodologi kualitatif. Lima aspek utama peran penyuluh, yaitu pemrakarsa, fasilitator, motivator, pendidik, dan dinamisator, digunakan untuk menganalisis peran mereka. Berdasarkan temuan penelitian, penyuluh berperan penting sebagai pemrakarsa, yang secara agresif memulai berbagai inisiatif untuk menanggulangi degradasi lahan. Dalam perannya sebagai fasilitator, penyuluh berhasil membantu anggota kelompok tani untuk berkoordinasi dan berkomunikasi satu sama lain. Penyuluh berhasil menginspirasi petani untuk terus mengabdikan diri dalam menjaga kesuburan tanah dengan berperan sebagai motivator. Karena penyuluh memberikan informasi dan kemampuan yang dibutuhkan untuk pengelolaan lahan berkelanjutan, pendidik juga berperan penting. Tenaga penyuluh juga berperan sebagai agen dinamis yang dapat menginspirasi kelompok tani untuk terus berinovasi dan menyesuaikan diri dengan perubahan keadaan lahan. Di kelima bidang ini, mayoritas responden setuju dan sangat mendukung fungsi yang dilakukan oleh petugas penyuluh. Hasil ini menunjukkan bahwa agen penyuluh sangat penting bagi kemampuan kelompok tani untuk berhasil mengatasi dan mengendalikan kerusakan lahan.