Pengaruh Pupuk Guano dan Mikoriza Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah (Allium Ascalonicum L)
Abstract
Bawang merah bernilai ekonomi tinggi dan digunakan untuk bumbu masakan maupun obat tradisional. Produksinya di Indonesia terus meningkat, namun petani masih banyak yang mengandalkan pupuk anorganik, yang dapat merusak tanah. Sebagai alternatif, pupuk guano dapat meningkatkan kesuburan tanah, memperbaiki aktivitas mikroba, dan mendukung pertumbuhan tanaman. Selain itu, penggunaan mikoriza dapat memperbaiki absorpsi unsur hara dan ketahanannya terhadap patogen serta kekeringan. Penggunaan kedua pupuknya mampu mengoptimalkan produktivitas bawang merah secara berkelanjutan. Penelitian ini dilaksanakan di green house, Science Technopark Unitri. Jl. Tirto Rahayu, Tlogomas, Malang, Jawa Timur. Penelitiannya memakai Rancangan Acak Kelompok Faktorial (RAKF), dengan dua faktor, yakni : Pertama, Kotoran Kelelawar (guano) (K) dengan 3 taraf : K0 (Tanpa Perlakuan), K1 (350 gr/Tanaman), K2 (400 gr/Tanaman). Kedua, pupuk Mikoriza (M) dengan 4 taraf : M0 (Tanpa perlakuan), M1 (5 gr/Tanaman), M2 (10 gr/Tanaman), M3 (15 gr/Tanaman). Parameter pengamatannya Tinggi Tanaman (cm), Jumlah Daun (helai), Jumlah Anakan, Berat umbi, Panjang Akar, Berat segar Tanaman. Data hasil pengamatannya akan di uji analisis of varians (ANOVA) di taraf 5% guna melihat efek perlakuannya. Bilamana ditemui memperlihatkan perbedaan nyata, diteruskan dengan uji beda nyata terkecil (BNT) taraf nyata 5% (α = 0,05). Penelitian memperlihatkan kombinasi pupuk guano dan mikoriza memberi dampak signifikan terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merahnya, terutama tinggi tanaman, jumlah daun, anakan, dan berat umbi. Perlakuan terbaik diperoleh dengan dosis mikoriza 10 g/tanaman, menghasilkan berat umbi utuh tertinggi sebesar 82,83 g dan berat umbi 60,83 g.
Collections
- Skripsi [232]