Pengaruh Varietas dan Jumlah Tanaman Perrumpun Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Jagung Semi (Baby Corn)
Abstract
Jagung adalah tanaman pangan yang cukup banyak dipakai menjadi bahan makanan baik manusia maupun ternak. Adapun bahan jadi dari jagung yang dapat memperoleh hasil yang baik dikembangkan merupakan jagung semi. Baby corn adalah jagung yang proses pemanenannya saat kelobotnya masih berumur muda dan belum berbentuk bulir atau biji yang digunakan untuk sayur. Setiap varietas jagung mempunyai karakter pertumbuhan dan hasil yang berbeda. penting penentuan jenis varietas adalah guna mendapatkan produksi jagung semi yang memuaskan dengan cara penentuan jarak tanam dan hasil tanaman. Disamping jarak tanam, yang tidak kalah pentingnya adalah populasi tanaman per lubang. Hal ini sangat berpengaruh berat kering tanaman, terhadap luas daun, dan banyaknya penyinaran yang berpengaruh terhadap perakaran dan banyaknya hara yang di serap dari dalam tanah. Metode yang digunakan rancangan petak terbagi atau RPT (Anak petak dan petak utama) dengan 2 faktor dan 3 ulangan, adapun factor pertama adalah varietas dan faktor kedua adalah populasi. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahap yaitu dimulai dari persiapan media tanam, penanaman, pemeliharaan, didalam pemeliharaan terdapat beberapa tahap lainnya seperti penyiraman, penyiangan, pengendalian hama penyakit, pemupukan, dan panen, parameter pengamatan yang diukur adalah tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, umur keluar kelobot, umur berbunga, umur panen, diameter kelobot, panjang kelobot, panjang tongkol, diameter tongkol, dan berat tongkol. Analisa data menggunakan analisis of varians (ANOVA) dan jika terdapat pengaruh yang nyata maka dilanjutkan dengan uji lanjut BNT taraf 5%. Hasil terbaik dari penelitian ini terdapat pada varietas Bisi-2 dan Pertiwi-3. Populasi terbaik yaitu 5 tanaman/rumpun masih memberikan jagung semi sesuai dengan standar CODEX
Collections
- Skripsi [201]