Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis biaya dan penerimaan beberapa komoditas sayuran menurut pola tanam di GAPOKTAN Beji Makmur, Desa Beji, Kecamatan Junrejo, Kota Batu. Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif dengan menggunakan data primer dan sekunder, termasuk pemilihan acak 40 petani dari 10 kelompok tani yang berbeda. Pemeriksaan biaya produksi mengungkapkan bahwa pola tumpang sari mengeluarkan biaya produksi keseluruhan yang lebih besar dibandingkan dengan desain monokultur, sebagian besar karena biaya variabel yang meningkat sepanjang musim panen. Namun, desain tumpang sari juga menghasilkan lebih banyak uang secara keseluruhan karena menghasilkan lebih banyak dan menggunakan lahan lebih efisien. Oleh karena itu, pendapatan dari pola tumpang sari jauh lebih besar daripada yang dari monokultur. Studi kelayakan juga menunjukkan bahwa kedua pola tanam tersebut memungkinkan secara ekonomi karena rasio keuntungan (R/C ratio) keduanya lebih dari 1. Namun, pola tumpang sari memiliki rasio kelayakan yang lebih baik. Temuan ini menunjukkan bahwa pola tumpang sari lebih menguntungkan dan mungkin menjadi cara yang baik bagi petani untuk menghasilkan lebih banyak uang.