Show simple item record

dc.contributor.authorWole, AD
dc.contributor.authorHamzah, A
dc.contributor.authorAgastya, IMI
dc.date.accessioned2025-08-13T03:04:35Z
dc.date.available2025-08-13T03:04:35Z
dc.date.issued2025-08-28
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/4570
dc.description.abstractKarena permintaannya yang sangat besar dalam kehidupan sehari-hari, cabai merah keriting (Capsicum annuum L.) merupakan produk sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Namun, masa penyimpanan sering kali menyebabkan degradasi benih cabai merah keriting, sehingga menurunkan kualitasnya. Penyimpanan benih dalam jangka waktu lama cenderung mengurangi potensi perkecambahannya. Oleh karena itu, menjaga kualitas benih sangat penting untuk keberhasilan pertumbuhannya. Benih cabai merah keriting dapat bertahan hingga dua tahun jika disimpan dengan benar. Dengan menyediakan lingkungan tumbuh yang tepat, media tanam seperti nampan juga berperan penting dalam mendorong perkembangan tanaman cabai. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 3 Februari sampai dengan 3 Maret 2025 di Gang Tlogomas 07 RT 03 RW 05, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Tiga perlakuan, yaitu pupuk kandang kambing dan tiga perlakuan pupuk kandang ayam, diuji dalam tiga kali ulangan menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK), sehingga diperoleh delapan belas unit percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari satu tanaman per pot, sehingga total tanaman adalah delapan belas tanaman. Ada 2 faktor yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut : Pupuk Kandang Kambing 75% 1. KO (kontrol) tanpa pupuk kandang kambing 2. K1 kotoran kandang kambing 1,6g/tanaman 3. K2 kotoran kandang kambing 2,5g/tanaman Pupuk Kandang Ayam 50% 1. AO kontrol Tanpa pupuk kandang ayam 2. A1 kotoran kandang ayam 1,6g/tanaman 3. A2 kotoran kandang ayam 2,5g/tanaman. Tinggi Tanaman pupuk kandang kambing perlakuan 24 hst 23,14 bnt 5%0,03 dan pupuk kandang ayam tertinggi A2 11,98 BNT 5% 0,07 memberikan perbedaan terhadap penggunaan pupuk kotoran kambing dan kotoran pupuk kandang ayam memberikan berbeda nyata pada uji BNT taraf 5%, Rata-rata interaksi dalam pemberian pupuk kotoran kandang kambing dan pupuk kotoran kandang ayam pada parameter jumlah Rata-rata penggunaan pupuk kotoran kandang kambing dan pupuk kotoran kandang ayam jumlah daun pupuk kandang kambing 24 hst K2 11,14 BNT 5% 0,11 pupuk kandang ayam A2 11,14 BNT 5% 0,08 berbeda nyata terhadap penggunaan pupuk kotoran kandang kambing dan pupuk kotoran kandang ayam pada uji BNT taraf 5%, Pengamatan pada 28 hst setelah pindah tanam, di ukur panjang akar tanaman cabai keriting pada saat mau pinda tanam, Panjang Akar perlakuan 28 hst K2 8,67 BNT 5% 0,10 BNT 5% 0,11 Berdasarkan hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa pemberian pupuk kotoran kandang kambing 75% mampu interaksi pada pertumbuhan terhadap benih cabai keriting dan hasil tanaman dengan rata-rata tinggi tanaman terbaik sebesar K2, yaitu 23,14 cm, jumlah daun 11,14 helai, panjang akar 72,67 cm. Jika ingin menggunakan pupuk kotoran kandang kambing dan pupuk kotoran kandang ayam sebagai upaya peningkatan pertumbuhan cabai keriting dan hasil benih cabai keriting agar menggunakan dosis yang tepat dan optimal.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectTempat tumbuh cabe kriting dan pembibitanen_US
dc.titlePengaruh Media Tanam Terhadap Daya Kecambah Tanaman Cabe Keriting pada Fase Pembibitanen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0701078903
dc.identifier.nidnNIDN0027056718
dc.identifier.nimNIM2018330059
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54211#AGROTEKNOLOGI


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [232]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Agroteknologi

Show simple item record