Boulevard merupakan salah satu bentuk ruang terbuka hijau yang memanjang berebentuk jalur dan dikategorikan kedalam ruang terbuka hijau yang emiliki potensi sangat mendukung bagi lingkungan dan masyarakat setempat dimana boulevard terletak di pusat kota bajawa dan disekitar area terdapat pemukiman warga, perkantoran dan pendidikan. Serta memiliki batasan dimana sebelah timur perbatasan dengan jalan Ahmad Yani, sebelah barat berbatasan dengan jalan Soe Parman sedangkan sebelah selatan berbatasan dengan jalan Gajah Mada dan sebelah utara berbatasan dengan jalan TW. Mengeruda, Boulevard jalan Soekarno Hatta mengalami penurunan kualitas lanskap yang sangat signifikan dikarenakan rusaknya komponen pada tapak seperti vegetasi, pagar, pedestrian, lampu jalan serta terdapat kebisingan disepanjang jalan Soekarno Hatta sehingga saat malam hari boulevard terlihat gelap dan disiang hari boulevard terlihat sangat sepih dikarenakan banyaknya vegetasi pengarah yang sudah rusak dan tidak adanya vegetasi peneduh disepanjang jalan pedestrian sehinnga masyarakat yang melewati pada area tersebut merasa tidak nyaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendesain ulang pada area tapak dengan tahap mengifentarisasi, menganalisis, serta dilanjutkan dengan tahap desain perbaikan penataan pada tapak. Metode dalam penelitian adalah metode Proses Perancangan Hakim 2012 meliputi Penetapan Proyek, Studi Objek, Infentarisasi Tapak, Programing, Konsep, Pradesain, Penegembangan Desain, dan Komunikasi Arsitektur dimana yang dimaksud dengan penetapan proyek dalam penelitian ini adalah penentuan lokasi penelitian sedangkan studi objek adalah studi kasus pada tapak dan inventarisasi adalah pengambilan data pada tapak programing adalah nalisis,analisis ini digunakan untuk mengetahui kebutuhan ruang yang akan diwadahi di boulevard jalan Soekarno Hatta beserta dengan ukuran yang kemudian disesuikan dengan luasan yang ada pada tapak lalu dilanjutkan konsep desain konsep desain yang digunakan pada tapak iyalah konsep kebudayaan lokal yaitu budaya bajawa yang diambil dari budaya bajawa adalah rumah adat bajwa, ngadhu, serta motif kain adat bajwa, pradesain merupakan tahapan rencana dimana tahapan rencana disini adaah rencana penanaman, rencana titik lampu, rencana sirkulasi, rencana drainase pengembangan desain pada tapak ada beberapa yang tetap dipertahankan namun yang tidak sesuai dengan zona akan di tata ulang dan ada penambahan tanaman hias untuk menambah nilai estetika pada tapak, komunikasi arsitektur berupa komunikasi visual meliputi gambar 3d, potongan kawasan, detail, serta video animasi