dc.description.abstract | Bawang merah merupakan salah satu komoditas pokok Indonesia, upaya untuk meningkatkan hasil panen sangat penting dalam pertumbuhan tanaman hortikultura. Meskipun Kota Batu dikenal memiliki banyak potensi pertanian, upaya perlu dilakukan untuk meningkatkan hasil panen karena hasil panen bawang merah telah menurun tajam dalam beberapa tahun terakhir. Hasil produksi bawang merah di Jawa Timur sangat dipengaruhi oleh Kota Batu. Hasil produksi bawang merah juga mengalami penurunan di Junrejo, salah satu kecamatan di Kota Batu. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, baik faktor eksternal seperti fungsi penyuluh pertanian maupun faktor internal seperti kondisi produksi..
Penelitian ini menggunakan teknik deskriptif dan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui sejauh mana penyuluh pertanian mempengaruhi produksi bawang merah. Sebelum dilakukan analisis, dilakukan pula uji validitas data untuk mengetahui efektivitas instrumen penelitian, yaitu kuesioner, dan mengetahui hubungan antar variabel yang diteliti, dalam hal ini peningkatan produksi sebagai variabel terikat dan fungsi penyuluh sebagai edukator, fasilitator, dan motivator sebagai variabel bebas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada dampak yang jelas dari peran motivasi penyuluh terhadap pertumbuhan produksi bawang merah. Meskipun demikian, peran penyuluh sebagai pendidik dan fasilitator terbukti memiliki dampak yang besar. Ketika memeriksa tanggung jawab penyuluh sebagai pendidik, fasilitator, dan motivator secara bersamaan, ketiga peran tersebut terbukti secara signifikan meningkatkan produksi bawang merah di Desa Torongrejo. Mendorong produksi bawang merah yang lebih besar di daerah tersebut, keterlibatan penyuluh pertanian dalam berbagai peran sangat penting. | en_US |