Tari Hedung merupakan warisan budaya masyarakat suku Ladopurab di Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur, yang memiliki nilai historis, spiritual, sosial, dan estetisk tinggi. Tarian ini awalnya merupakan ritual perang, namun kini berfungsi sebagai simbol identitas budaya dan penghormatan terhadap leluhur. Pementasannya melibatkan masyarakat luas, dari keluarga hingga sekolah, serta memiliki potensi ekonomi dan pendidikan, khususnya dalam pelestarian bahasa dan nilai lokal. Namun, Tari Hedung menghadapi tantangan besar seperti modernisasi, rendahnya minat generasi muda, kurangnya dokumentasi, dan dukungan terbatas dari pemerintah. Penelitian ini bertujuan untuk mendokumentasikan dan melestarikan tarian tersebut, menggali makna simboliknya, serta merumuskan strategi pelestarian yang efektif melalui kolaborasi lintas sektor dan pendekatan inovatif. Diharapkan hasil penelitian ini dapat meningkatkan kesadaran budaya, memperkaya pendidikan lokal, serta mendukung kebijakan pelestarian budaya. Penelitian juga mengisi celah ilmiah terkait peran Tari Hedung dalam struktur sosial-ekonomi dan potensinya di era digital.