Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tren historis produksi pisang di Indonesia selama periode 1992–2023 serta menyusun proyeksi hingga tahun 2050 dengan menggunakan pendekatan Compound Annual Growth Rate (CAGR) dan regresi linear sederhana. Metode CAGR dipilih karena mampu menggambarkan pertumbuhan tahunan majemuk yang lebih realistis dan stabil dalam jangka panjang, sementara regresi linear digunakan untuk memperkirakan tren produksi di masa mendatang. Data yang digunakan merupakan data sekunder dari FAOSTAT (2024) dan Badan Pusat Statistik (BPS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi pisang Indonesia meningkat signifikan dari 2,65 juta ton pada tahun 1992 menjadi 9,33 juta ton pada tahun 2023, dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) sebesar 4,25%. Berdasarkan hasil proyeksi, produksi pisang Indonesia diperkirakan akan mencapai lebih dari 14,6 juta ton pada tahun 2050, dengan asumsi adanya peningkatan efisiensi budidaya, penggunaan varietas unggul, dan dukungan kebijakan pemerintah. Penelitian ini juga membandingkan kinerja produksi pisang Indonesia dengan China sebagai negara pembanding, serta menyusun skenario kebijakan yang meliputi subsidi pupuk organik, pelatihan Good Agricultural Practices (GAP), akses kredit tani, dan investasi infrastruktur pascapanen. Temuan penelitian ini diharapkan menjadi dasar bagi pemerintah dan pelaku agribisnis dalam merumuskan kebijakan peningkatan produksi dan daya saing pisang Indonesia di pasar domestik maupun global.