Jeruk keprok di Desa Sumber Sekar memiliki banyak potensi untuk menjadi produk hortikultura yang unggul, meskipun hasil panen dan pendapatan petani belum optimal. Dengan fokus pada peran mereka sebagai fasilitator, motivator, dan pelaku dinamis, penelitian ini berupaya mengkaji bagaimana penyuluh pertanian berkontribusi terhadap kesejahteraan petani jeruk keprok. Dengan responden 35 petani yang tergabung dalam organisasi petani aktif, penelitian ini menggunakan metodologi deskriptif kuantitatif. Wawancara langsung, kuesioner, dan observasi lapangan digunakan sebagai metode pengumpulan data. Berdasarkan temuan, penyuluh secara aktif menawarkan bantuan teknis, melakukan pelatihan, dan mendorong petani untuk mengadopsi praktik pertanian dan strategi pengelolaan baru. Kinerja ideal penyuluh meningkatkan pendapatan, efektivitas biaya, dan produktivitas petani. Secara finansial, budidaya jeruk keprok dinilai layak untuk dikembangkan, dengan nilai pendapatan bersih rata-rata melebihi Rp50 juta per hektar setiap musim tanam dan rasio R/C sebesar 1,652, yang berarti setiap Rp1 yang dikeluarkan menghasilkan Rp1,65. Hasil-hasil ini menunjukkan betapa pentingnya peran penyuluh pertanian dalam meningkatkan kemampuan petani, meningkatkan hasil panen, dan mempromosikan pertanian berkelanjutan di tingkat desa.