dc.description.abstract | Budidaya jagung dengan cara pindah tanam setelah biji disemai dapat mempercepat umur panen dan hasil yang diperoleh diharapkan tidak berbeda dengan cara budidaya tanam secara langsung tanpa disemaikan. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penanaman jagung inbrida menggunakan metode direct seeding maupun metode transplanting. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi penanaman jagung inbrida menggunakan metode direct seeding maupun metode transplanting. Penelitian dilaksanakan di Kebun Penelitian milik CV Blue Akari yang berlokasi diDesa Dadaprejo, Kecamatan Jun Rejo, Kota Batu. Rancangan percobaan acak kelompok dengan faktor tunggal umur transplanting dengan ulangan tiga kali diterapkan pada penelitian ini. Perlakuan tersebut meliputi: P0 (benih ditanam langsung), P1 (benih disemaikan dan ditransplanting pada umur 6 hari setelah semai (hss), P2 (benih disemaikan dan ditransplanting pada umur 12 hss). Parameter yang diamati meliputi: tinggi tanaman, jumlah daun, berat brangkasan, % berat kering brangkasan, berat kering brangkasan, panjang tongkol, diameter tongkol, berat tongkol basah, berat kelobot, berat janggel, dan berat biji. Hasil penelitian menunjukan adanya perbedaan pertumbuhan tanaman jagung inbrida terhapap komponen hasil, umur transplanting juga berpengaruh nyata terhadap berat tongkol, berat janggel, dan berat biji, namun tidak berpengaruh terhadap berat klobot. Umur transplanting 12 hari setelah semai mempunyai pengaruh yang berbeda dibandingkan umur transplanting 6 hari setelah semai terhadap pertumbuhan dan komponen hasil tanaman jagung inbrida | en_US |