Petani merupakan pelaksana usahatani yang mengusahakan komoditi jambu biji di desa pandanrejo. Dari usahatani jambu biji maka diperlukan adanya biaya yang akan dikeluarkan petani untuk memproduksi usahatani tersebut. Kemudian petani memproduksi jambu biji memerlukan biaya selama produksi berlangsung. Selanjutnya, hasil produksi jambu biji merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi penerimaan petani. Penerimaan adalah hasil keseluruhan yang di peroleh petani. Keuntungan petani di peroleh dari pengurangan antara penerimaan dan total biaya. Kemudian, hasil akhirnya bila lebih dari satu maka usahatani dapat dijalankan. Penelitian bertujuan untuk menganalisis keuntungan usahatani jambu biji dan untuk menanalisis kelayakan usahatani jambu biji di Desa Pandanrejo. Metode analisis data pada usahatani jambu biji menggunakan analisis kelayakan. Analisis struktur biaya yaitu biaya tetap dan biaya total. Analisis kelayakan usahatani yaitu Revenue Cost Ratio (R/C rasio) Hasil analisis secara finansial dengan menggunakan RC Rasio dengan total biaya sebesar Rp. 20.111.666 dan jumlah keuntungan sebesar Rp.6.503.501,-Ha/Tahun Usahatani jambu biji menguntungkan dengan tingkat penerimaan sebesar Rp.26.615.167,-Ha/Tahun dan layak diusahakan karena nilai R/C sebesar 1,32.