• Login
    View Item 
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Pertanian
    • Peternakan
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Pertanian
    • Peternakan
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Analisis Pendapatan Peternak Ayam Broiler Sistem Mandiri di Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang Pada Masa Pandemi Covid-19

    Thumbnail
    View/Open
    ARTIKEL (215.7Kb)
    CEK SIMILARITY (536.6Kb)
    Date
    2022-03-26
    Author
    Ariani, SM
    Susanti, S
    Suroto, KS
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Usaha ayam pedaging di Indonesia saat ini mengalami peningkatan sangat pesat, dapat dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah ayam pedaging pada tahun 2018 yaitu sebanyak 3.137.707.479 ekor dan mengalami peningkatan pada tahun 2019 yaitu seb2sar 3.149.328.220 ekor. Pada tahun 2020 Indonesia diserang virus covid-19 yang mengakibatkan banyak perubahan di Indonesia termasuk perubahan ekonomi. Hal tersebut membuat para peternak ayam broiler ikut terdampak akibatnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui analisis pendapatan peternak ayam broiler sIstem mandiri di karangploso pada masa pandemi covid-19. Penelitian ini menggunakan alat bantu kuesioner yang diberikan kepada 13 responden yang ada di 4 desa yaitu Desa Bocek, Donowarih, Ngijo dan Ngenep. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan analisa pendapatan, R/C Rasio, B/C Rasio, BEP, dan ROI. Hasil dari penelitian yang diperoleh adalah pada saat pandemi covid-19 pendapatan peternak menurun sebesar 59% dari Rp.1.960.240.104 pada tahun 2019 menjadi Rp. 512.397.803 pada tahun 2020, selain itu nilai BEP haga juga mengalami penurunan dari tahun 2019 Rp. 1.2017.023 menjadi Rp.744.883 pada tahun 2020, nilai R/C rasio rata – rata peternak mendapatkan nilai >1 pada tahun 2019 yaitu sebesar 14 yang artinya dari 1 rupiah biaya yang dikeluarkan oleh peternak dapat menghasilkan 14 rupiah penerimaan dan menurun pada tahun 2020 sebesar 13, ROI pada tahun 2020 < 1 yang artinya tidak efisien atau tidak layak dikembangkan. Dari 3 skala yang digunakan dalam penelitian ini hasil menunjukkan bahwa skala 3 atau skala besar memiliki keuntungan lebih besar daripada skala 1 dan 2 hal ini dikarenakan skala 3 jumlah populasi cukup tinggi sehingga kerugian yang didapatkan tidak terlalu besar. Dari data penelitian menunjukkan bahwa pada masa pandemic peternak banyak yang mengalami kerugian maka dari itu peternak memutuskan untuk tidak melanjutkan usaha peternakannya selama pandemi covid-19 Permasalahn yang ada pada penelitian ini dikarenakan harga pasar yang menurun dan keputusan pemerintah untuk melakukan pembatasan sosial berskala besar sehingga peternak mengalami kerugian. Saran untuk peternak, apabila peternak mengalami kendala dalam hal biaya atau modal, namun masih tetap ingin melanjutkan usahanya sebaiknya peternak bekerjsama dengan PT kemitraan, karena peternak akan mendapatkan lebih sedikit resiko kerugian dan kendala-kendala lain akan diselesaikan bersama.
    URI
    https://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/1195
    Collections
    • Skripsi [259]

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV