Pengaruh Lama Penyimpanan Telur Retak Terhadap Kualitas Telur Ayam Ras Dengan Metode Perendaman Larutan Garam
Abstract
Telur ayam adalah salah satu sumber protein yang sangat diminati oleh penduduk Indonesia karena harganya terjangkau dan mudah didapatkan. Kondisi telur normal yaitu telur yang tidak terkontaminasi mikroba dan tidak mudah rusak apabila manajemen penanganannya bagus. Berbagai cara pengawetan dapat dilakukan untuk mengatasi kerusakan pada telur terutama pada kualitas telur. Pengawetan dilakukan pada telur dengan menggunakan kajian konsentrasi perendaman larutan garam. Garam adalah gabungan senyawa dengan NaCl terbesar > 80 % dari senyawa lainnya. Penggunaan garam yaitu untuk mencegah pembusukan dan meningkatkan daya simpan.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengaruh metode perendaman larutan garam selama penyimpanan terhadap kualitas telur retak. Hipotesis penelitian ini diduga penggunaan larutan garam dapat mempengaruhi lama penyimpanan telur retak terhadap kualitas telur ayam ras.
Materi yang dipakai yaitu telur ayam ras 54 butir dari strain isa brown yang berumur 35 minggu dengan umur telur 1 hari. Kriteria keretakan telur seperti urat rambut, berbentuk oval dan berat telur 55 g/butir. Telur diperoleh dari bapak Jumadin di Kecamatan Junrejo, Kabupaten Malang. Pada penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap dengan 6 perlakuan dan ulangan sebanyak 3 kali. Variabel pada penelitian ini yaitu indeks putih telur dan indeks kuning telur. Perlakuan meliputi: P1 (konsentrasi larutan garam 0,25 %); P2 (konsentrasi larutan garam 0,50 %); P3 (konsentrasi larutan garam 0,75 %); P4 (konsentrasi larutan garam 1 %); P5 (konsentrasi larutan garam 1,25 %); P6 (konsentrasi larutan garam 1,50 %).
Hasil penelitian dari ke-enam perlakuan memberikan pengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap indeks putih telur dan indeks kuning telur pada perendaman larutan garam dengan konsentrasi yang berbeda. Hasil analisa data indeks putih telur: P1 (0.021); P2 (0.023); P3 (0.027); P4 (0.025); P5 (0.025); P6 (0.022), indeks kuning telur: P1 (0.36); P2 (0.41); P3 (0.42); P4 (0.43); P5 (0.42) dan P6 (0.36). Perendaman larutan garam memberikan pengaruh terbaik terdapat pada perlakuan 3 dengan konsentrasi larutan 0.75 % terhadap indeks putih telur dan pada perlakuan 4 dengan konsentrasi 1 % terhadap indeks kuning telur.
Collections
- Skripsi [229]