Penelitian ini dilaksanakan di Kabupaten Tuban dengan tiga Kecamatan yaitu Kecamatan Semanding, Tambakboyo dan Kerek, pada 23 April 2018 sampai tanggal 23 Mei 2018. Adapun tujuan utama dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pola antara tinggi gumba dan ukuran lingkar skrotum pada sapi jantan peranakan ongole. Materi penelitian adalah sapi jantan Peranakan Ongole, yang berjumlah 56 ekor. sapi jantan Peranakan Ongole dengan kategori umur 18 – 36 bulan. dipelihara untuk tujuan pembibitan oleh rumah tangga tani di Kecamatan Tambakboyo Kerek dan Semanding, Penelitian dilakukan secara deskriptif, yaitu dengan menggunakan metode pengambilan sampel secara survey (survey research). terhadap masyarakat yang memiliki ternak jantan sapi Peranakan Ongole. Sedangkan Penentuan lokasi dilakukan secara purposive sampling. Data yang didapat selama pelaksanaan penelitian ditabulasi dan dihitung simpangan baku atau standar deviasi, Berdasarkan hasil penelitian di kabupaten Tuban yaitu Kecamatan Semanding dan Kecamatan Kerek Kecamatan Tambakboyo dapat disimpulkan bahwa tinggi gumba dan lingkar skrotum menunjukan sapi jantan peranakan ongole memiliki ukuran linier, untuk umur >24-36 bulan memiliki ukuran yang lebih besar yaitu rata-rata 26,9 ± 1,34 mm. dibandingkan umur 18-24 bulan, yaitu rata-rata 24,6 ±1,16 mm, jika semakin tinggi ukuran tinggi gumba semakin besar ukuran lingkar skrotum pada sapi jantan Peranakan Ongole. berdasarkan hasil penelitian di kabupaten Tuban yaitu Kecamatan Semanding Kecamatan Kerek dan Kecamatan Tambakboyo. Dapat disimpulkan Penggunaan ukuran tinggi gumba sebagai dasar untuk memilih calon pejantan unggul dan Perlu adanya penelitian lebih lanjut terkait korelasi dan regresi antara ukuran tinggi gumba dan lingkar skrotum di stasiun riset untuk mendapatkan kriteria seleksi dan uji performan calon pejantan sapi Peranakan Ongole.