Show simple item record

dc.contributor.authorMura, KA
dc.contributor.authorSuwasono, S
dc.contributor.authorKholil, AY
dc.date.accessioned2022-11-22T03:28:23Z
dc.date.available2022-11-22T03:28:23Z
dc.date.issued2022-11-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/1975
dc.description.abstractIndonesia adalah negara agraris, dan itu menyiratkan bahwa sebagian besar penduduknya berprofesi sebagai peternak. Banyaknya masyarakat Indonesia yang mengandalkan lahan agraris untuk pekerjaan mereka menunjukkan pekerjaan yang luar biasa dari bidang pertanian dalam mendukung perekonomian dan memiliki konsekuensi yang signifikan untuk perputaran keuangan di masa depan. Meskipun demikian, perbaikan agraria di negara kita masih terkendala oleh banyak variabel yang menyulitkan para peternak untuk berkembang, oleh karena itu kami sangat menginginkan fasilitator yang diisi oleh para pekerja pemberdaya daerah, antara lain sebagai individu yang dapat membantu daerah sehingga individu perlu ambil bagian dalam latihan kultivasi, individu yang siap mendengar dan memahami kerinduan daerah setempat, siap menawarkan bantuan, siap memberikan jabatan kepada daerah setempat. umumnya hidup di bukaan-bukaan di tepian atau tanggul. Hewan pengerat adalah serangga yang berkembang biak dengan cepat, menyesuaikan diri secara efektif, dan memiliki portabilitas yang tinggi. Upaya pengendalian hewan pengerat sangat membingungkan. Menurut perspektif khusus, ada banyak teknik pengendalian, termasuk pagar, memanfaatkan produk alam noni atau memanfaatkan perangkap (Nashshar, 2009). Gerakan gropyokan hewan pengerat yang dilakukan pada Temu Peternak Sumber Rejeki 1, selain memiliki tujuan mendasar untuk mengendalikan gangguan hewan pengerat, juga memiliki keunggulan yang berbeda. Kecerdasan lingkungan ini memupuk mentalitas gotong royong di antara para peternak dan sebagai ajang silaturahmi. Gerakan ini dianggap konvensional dan lama namun seringkali lebih kuat, lugas, sederhana, dan tidak berbahaya bagi ekosistem. Pelaksanaan latihan gropyokan oleh peternak dilakukan dengan menggunakan peralatan dasar seperti kayu, scraper, besi, wadah, dan belerang serta tanpa menggunakan bahan sintetis seperti pestisida. Gerakan ini sangat bergantung pada kekompakan para peternak.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectPeran Penyuluh ,Pengendalian Hama Tikus, Kelompok Tani, Tanaman Padien_US
dc.titlePeran Penyuluh Dalam Menggerakkan Kelompok Tani Untuk Mengendalikan Hama Tikus Pada Tanaman Padi di Kelompok Tani Sumber Rejeki I di Desa Purwoasri Kecamatan Singosari Kabupaten Malangen_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0009034502
dc.identifier.nidnNIDN0703119001
dc.identifier.nimNIM2016310071
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54201#AGRIBISNIS


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [231]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Arsitektur Lanskap

Show simple item record