Penggunaan Sayur Bayam Merah (Amaranthus Tricolor L.) Pada Bakso Daging Ayam Petelur Afkir Terhadap Kadar Protein, Kadar Air, Zat Besi dan Organoleptik
Abstract
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan bayam merah (Amaranthus tricolor L.) sebagai pengganti bakso ayam yang gagal uji organoleptik dan protein. Penelitian ini akan dilaksanakan di Laboratorium Teknik Universitas Tribhuwana Tunggadewi Fakultas Pertanian Malang. Pada 3 Juni 2021 akan dilakukan uji produksi produk (bakso). Bakso mengalami pengujian warna, tekstur, rasa, dan aroma. Pengujian kualitas protein dan air pada bakso dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Malang.
Bayam merah (Amaranthus tricolor L.) dan sisa daging ayam petelur (dada) merupakan bahan yang digunakan dalam penelitian ini. Sisa daging ayam petelur disediakan oleh petani Pak Irawan di Dusun Banjar Tengah Malang, dan bayam merah dibeli di pasar Landungsari Malang. Ayam petelur (dada), bayam merah (Amaranthus tricolor L.), tepung tapioka Gunung Pak Tani, bawang putih, telur ayam, merica, dan garam dapur adalah komponen yang dibutuhkan. Penggiling daging, pembakar, baskom, wajan, pisau, sendok, timbangan listrik, refraktometer AMTAST VUR1T, dan kadar air daging DM300R adalah peralatan yang diperlukan. Percobaan dilakukan untuk penelitian ini, dan desain percobaan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan empat.
Penambahan bayam merah pada ayam petelur terlantar menghasilkan perubahan yang sangat nyata (P 0,01), dengan nilai P0 paling tinggi. Uji jumlah air di setiap perlakuan; P3 memiliki nilai tertinggi (P 0,01%) dengan nilai 63,25. Uji Besi menghasilkan temuan yang secara statistik tidak berbeda satu sama lain (P>0,05%), dengan P0 memiliki nilai tertinggi pada 1,08. Sedangkan warna, tekstur, aroma, dan rasa bakso ayam petelur afkir masing-masing memberikan pengaruh yang sangat variatif pada setiap perlakuan, P0,01%, nilai tertinggi masing-masing parameter adalah untuk aroma, P3, 7,79, tekstur, P0 , 7.34 , warna, dan rasa, P3, 7.44.
Jadi didapatkan hasil Lapisan bakso ayam yang diberi tambahan bayam merah menghasilkan perbedaan yang sangat nyata (P 0,01) pada uji kadar protein, menurut hasil uji varians atau uji ANOVA. Periksa kadar air setiap perlakuan jika (P0,01%). Hasil uji besi tidak berbeda nyata (P>0,05%). Sedangkan uji organoleptik terhadap warna, tekstur, aroma, dan rasa bakso ayam dari lapisan afkir menunjukkan perbedaan yang sangat nyata antar perlakuan P0.01%. Saran Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengidentifikasi komponen kimia penggunaan sawi dalam mengubah sifat fisik dan kimia bakso ayam kombinasi sawi afkir.
Collections
- Skripsi [229]