Pengaruh Bawang Putih Pada Marinasi Dada Itik, Dengan Lama Penyimpanan Dingin Yang Berbeda Terhadap pH, AW, TPC
Abstract
Tujuan Untuk mengetahui mengetahui Pengaruh Bawang Putih Pada Marinasi Dada Itik, Dengan Lama Penyimpanan Dingin yang Berbeda Terhadap pH, AW, TPC, dan konsentrasi terbaik terhadap lama penyimpanan pada waktu yang berbeda. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial (RAL) dengan 2 faktor dan diulang 3x. Parameter yang diamati adalah adalah pH, Aw, TPC. Data statistik yang diperoleh dianalisis dengan analisis of varian (ANOVA) pada taraf nyata 5% atau 1%, dan apabila terdapat perbedaan yang nyata, maka dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) untuk mendapatkan konsentrasi terbaik
Hasil analisis diketahui bahwa rata-rata pH daging itik yang dihasilkan fluktuasi, dimana nilai rata-rata pH tertinggi terdapat pada perlakuan T1L1 (blend bawang putih 2% + lama penyimpanan 1 hari) dengan nilai rata-rata 5,52, dan menurun pada perlakuan T2L2 (blend bawang putih 4% + lama penyimpanan 3 hari) dengan nilai rata-rata sebesar 4,58, dari hasil tersebut menunjukan bahwa perlakuan tidak berpengaruh nyata. Hasil menginformasikan bahwa rata-rata nilai aktivitas air yang dihasilkan dalam perlakuan dengan konsentrasi blend bawang putih pada marinasi dada itik, dimana nilai aw untuk marinasi dengan komposisi perlakuan T2L3 (blend bawang putih 4% + lama penyimpanan 3 hari) yang tertinggi dengan nilai rata-rata sebesar 0,95. Dari hasil tersebut tidak berpengaruh nyata. Diketahui bahwa rata-rata TPC daging itik yang tidak berbeda nyata, dimana nilai rata-rata TPC tertinggi terdapat pada perlakuan T2L2 (blend bawang putih 4% + lama penyimpanan 3 hari) dengan nilai rata-rata sebesar 1, dan nilai TPC terendah pada perlakuan T1L2 (blend bawang putih 2% + lama penyimpanan 1 hari), T1L3 (blend bawang putih 2% + lama penyimpanan 1 hari), T3L1 (blend bawang putih 6% + lama penyimpanan 6 hari),dan T3L3 (blend bawang putih 6% + lama penyimpanan 6 hari) dengan nilai rata-rata sebesar 0. Hal ini diduga karena sifat asam dari bawang putih yang berperan dalam menurunkan jumlah bakteri pada daging itik.
Collections
- Skripsi [229]