• Login
    View Item 
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Pertanian
    • Agroteknologi
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    •   Beranda Rinjani
    • Fakultas Pertanian
    • Agroteknologi
    • Mahasiswa
    • Skripsi
    • View Item
    JavaScript is disabled for your browser. Some features of this site may not work without it.

    Pengaruh Pemberian Pupuk Biochar dan Asam Humat Terhadap Pertumbuhan Tanaman Padi (Oriza Sativa L.)

    Thumbnail
    View/Open
    CEK SIMILARITY (660.7Kb)
    ARTIKEL (144.6Kb)
    Date
    2022-12-29
    Author
    Sidi, GJ
    Hamzah, A
    Fikrinda, W
    Metadata
    Show full item record
    Abstract
    Tanaman padi (Oryza sativa L.) Merupakan tanaman pangan penting yang telah menjadi makanan pokok sebagian besar penduduk. Dengan demikian, pengaturan ketahanan pangan merupakan konsentrasi mendasar dalam pergantian peristiwa pedesaan (Anggraini, 2013). Menurut BPS (2019), produksi beras pada 2019 masih lebih dari 1,53 juta ton. Untuk situasi ini, kawasan hortikultura menghadapi ujian untuk memperluas produktivitas dan memajukan pemanfaatan aset tanah. Peningkatan ini harus dimungkinkan dengan memperluas efektivitas penanaman melalui pedoman kerangka kerja dan dengan memperluas usia bibit di pembibitan. Pengaturan situasi tanam yang tepat dan umur bibit, serta pemanfaatan varietas padi yang dominan, sangat berpengaruh dalam perkembangan tanaman serta efisien waktu dan mencapai efisiensi yang ideal. Upaya untuk membangun efisiensi tanaman padi adalah untuk memenuhi kebutuhan suplemennya. Persiapan berarti menambahkan suplemen yang dibutuhkan oleh tanaman karena suplemen yang terkandung dalam kotoran umumnya tidak cukup untuk menghidupi perkembangan tanaman secara ideal. Biocomat adalah kompos alami yang merupakan campuran atau kombinasi dari biochar dan pupuk humat korosif. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Kelompok atau RAK dengan 4 obat dan 3 ulangan untuk mendapatkan 12 tanaman.: P0 : 0 ton/ha (tanpa kompos biocomat), P1 : 10 ton/ha (40 g/pot), P2 : 20 ton/ha (80 g/pot), P3 : 30 ton/ha (120 g/pot). Pemeriksaan akan dilakukan dalam pot dan ada beberapa tahapan, yaitu kesiapan alat dan bahan, perencanaan media tanam, penamaan, penanaman, pemeliharaan dan proses pemilahan informasi. yang dilakukan satu kali setiap minggu, dan dimulai dari tanaman 8 hari setelah tanam. Batas-batas yang diperhatikan adalah: Tingkat Tanaman (cm), Jumlah Daun (untai), Jumlah Pembalik, Lebar Batang (mm). Pemanfaatan pupuk biohumik dengan porsi 40 gram/pot dapat memberikan hasil yang kritis pada batas tingkat tanaman dan jumlah daun pada 8 WST.
    URI
    https://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/2258
    Collections
    • Skripsi [222]

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV
     

     

    Browse

    All of DSpaceCommunities & CollectionsBy Issue DateAuthorsTitlesSubjectsThis CollectionBy Issue DateAuthorsTitlesSubjects

    My Account

    Login

    Rinjani Unitri support OAI 2.0 URL  https://rinjani.unitri.ac.id/oai/request
    DSpace software copyright © 2002-2016  DuraSpace
    Contact Us | Send Feedback
    Theme by 
    Atmire NV