Show simple item record

dc.contributor.authorNgadu, PB
dc.contributor.authorHamzah, A
dc.contributor.authorAgastya, IMI
dc.date.accessioned2023-01-04T03:07:48Z
dc.date.available2023-01-04T03:07:48Z
dc.date.issued2022-12-29
dc.identifier.urihttps://rinjani.unitri.ac.id/handle/071061/2267
dc.description.abstractSayur sawi pakcoy (Brassica rapa subs. chinensis) merupakan komoditas yang memiliki potensi ekonomi yang cukup besar. Selain ditinjau dari segi teknologi, sosial, dan ekonomi, juga sangat mendukung sehingga memungkinkan untuk dikembangkan di Indonesia. Indonesia belum memanfaatkan kelimpahan bahan baku organiknya sebagai negara tropis yang basah. Karena pengolahan tanah yang berlebihan dan tidak adanya pupuk organik, konsentrasi bahan organik tanah baru-baru ini turun secara signifikan.. Menerapkan zat penambah tanah seperti biocar asam humat ke dalam tanah adalah salah satu metode yang digunakan untuk meningkatkan produktivitas tanah. Sekitar 450 meter di atas permukaan laut, di Desa Tlogomas, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, penyelidikan ini dilakukan. Pada bulan Maret hingga Mei 2021, di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur, penelitian ini dilakukan. Tiga ulangan dari desain faktor tunggal digunakan dalam penelitian ini. Biohumate (biochar dan asam humat) digunakan, dan ada 6 derajat perlakuan: B0 = Kontrol, Perekat sagu berat 75 gr per polibag, perekat kanji berat 75 gr per polibag, perekat porang berat 75 gr per polibag, biochar berat 75 gr per polybag, dan asam humat beratnya 50 ml per liter. Tongi Tanaman (cm), Jumlah Daun (untai), Luas Daun (cm2), Diameter Batang (mm), Berat Basah Tanaman Sawi (g), dan Berat Kering Batang Tanaman Sawi adalah beberapa parameter yang tercantum (g). Data dari observasi akan dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui hasil dari setiap percobaan. Untuk mengetahui kebermaknaan perlakuan akan dilakukan analisis varians lebih lanjut (ANOVA) pada taraf 5% dan 1%. Jika terdapat perbedaan yang signifikan maka akan diperoleh kesimpulan pada taraf signifikansi 5% ( = 0,05) untuk BNT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak ada interaksi antara perlakuan biohumat dengan parameter tinggi tanaman (dalam sentimeter), jumlah daun (untai), luas daun (dalam sentimeter persegi), diameter batang (dalam satuan milimeter persegi), dan berat kering. dari tungku (g). Aplikasi asam humat 50 ml/liter (B5) dianggap sebagai perlakuan yang paling efektif karena memungkinkan tanaman sawi menghasilkan rendemen berat basah rata-rata terbesar yaitu 110,22 g/polibag.en_US
dc.description.sponsorshipYayasan Bina Patria Nusantaraen_US
dc.language.isoiden_US
dc.publisherFakultas Pertanian Universitas Tribhuwana Tunggadewien_US
dc.subjectPerbedaan Dosis Perekat Biohumat, Biochar, Asam humat, Tanaman Sawien_US
dc.titlePerbedaan Perekat Biochar dan Asam Humat Untuk Pertumbuhan Tanaman Sawi (Brassica Rapa Subs. Chinensis)en_US
dc.typeThesisen_US
dc.identifier.nidnNIDN0027056718
dc.identifier.nidnNIDN0701078903
dc.identifier.nimNIM2017330048
dc.identifier.kodeprodiKODEPRODI54211#AGROTEKNOKOGI


Files in this item

Thumbnail
Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • Skripsi [201]
    Skripsi Mahasiswa Program Studi S1 Agroteknologi

Show simple item record