dc.description.abstract | Pemanfaatan daun tanaman gamal, lamtoro dan kaliandra pada pakan konsentrat ini merupakan upaya untuk memanfaatkan potensi sumber daya lokal dalam menjawab tantangan pemeliharaan ternak kambing yang dari waktu ke waktu membutuhkan biaya yang mahal terkhususnya pada pengadaan konsentrat, dimana tujuanya adalah untuk mengetahui pengaruh dan proporsi ideal dalam pemanfaatan daun tanaman gliricidia, lamtoro, dan kaliandra pada pakan konsentrat untuk ternak kambing. Hipotesisnya adalah pemanfaatan daun tanaman gliricidia, lamtoro dan kaliandra pada pakan konsentrat mampu meningkatkan kecernaan BK, BO dan PK. Penelitian dilakukan di peternakan rakyat yang berlokasi di Dusun Prodo, Desa Klampok, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang dari tanggal 19 September 2020 sampai tanggal 14 Desember 2020.
Metode yang diterapkan pada penelitian ini yaitu rancangan acak kelompok (RAK), terdapat empat perlakuan dan empat kelompok kemudian terdapat 16 bagian percobaan. Perlakuan yang digunakan meliputi; P1 = Perlakuan pakan konsentrat 16,07%, pemberian 0,75% BB, P2 = Perlakuan pakan konsentrat 16,07%, pemberian 1,00% BB, P3 = Perlakuan pakan konsentrat 16,07%, pemberian 1,25% BB, P4 = Perlakuan pakan konsentrat 16,07%, pemberian 1,50% BB. Variabel yang diamati meliputi kecernaan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar.
Hasil penelitian pemanfaatan daun tanaman gamal, lamtoro dan kaliandra dengan rasio (1:1:1) pada pakan konsentrat sebanyak 30% dengan PK 16,07 %,menunjukan bahwa kecernaan yang baik yaitu dengan kisaran KcBK (54,53% – 62,94%), KcBO (59,37% – 66,89%), KcPK (61,16% – 68,12 %) antar perlakuan tidak berbeda nyata (P>0,05). PBBH yaitu berkisar (43,66g – 86,79g) antara perlakuan terdapat perbedaan nyata (P<0,01) dan nilai konversi berkisar (19,13 – 11,53)antar perlakuan terdapat perbedaan nyata (P<0,01).
Disimpulkan bahwa proporsi penggunaan pakan hijauan dan pakan konsentrat dengan bahan baku 30% daun gamal, lamtoro dan kaliandra (1:1:1) pada ternak kambing menunjukan bahwa setiap perlakuan memberikan pengaruh yang sama terhadap kecernaan pakan bahan kering, bahan organik, dan protein kasar. Pemberian sebanyak 1,25 % dari bobot badan dianggap lebih menguntungkan jika ditinjau dari PBBH dan konversi pakan. | en_US |