Studi Kandungan Nutrisi dan Fisik Telur Ayam Ras Akibat Formulasi Pakan Pada Peternak di Kecamatan Dau Kabupaten Malang
Abstract
Telur ayam ras adalah sumber protein hewani yang murah, mudah didapat, berkualitas tinggi, lezat, mudah dicerna yang juga dapat digunakan sebagai bahan makanan. Dalam penelitian ini digunakan 50 butir telur dalam Rancangan Acak Total (RAL) dengan 5 perlakuan dan 5 ulangan yang masing-masing berisi 2 butir telur. Telur yang digunakan dalam penelitian berumur 3 hari. Dicatat sifat fisik telur seperti IPT, IKT, HU, dan KKT serta nilai gizinya (Kandungan Protein dan Kandungan Lemak).
Menurut temuan studi tentang formulasi pakan, jenis komponen pakan yang digunakan oleh lima peternak menunjukkan bahwa peternak menggunakan berbagai bahan pakan saat memberi makan ayam dari P1 hingga P5. Komposisi pakan yang digunakan pada P1 hingga P5 telah melampaui ekspektasi dan memberikan pengaruh positif bagi ayam antara lain peningkatan produktivitas, pertumbuhan ayam yang cepat, kerusakan dan kelainan pada telur yang tidak banyak, serta kondisi telur yang normal. Berdasarkan informasi dari pemeriksaan nilai gizi dan ciri fisik telur, serta hasil wawancara dan kuisioner, hal ini tervalidasi. Analisis keragaman Indeks Putih Telur pada data perlakuan menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dengan P-value 0,05. tipikal. Indeks Kuning Telur pada P1 hingga P2 memiliki nilai rata-rata 0,36 hingga 0,39. Pengaruh substansial diungkapkan oleh analisis varian Haugh Unit dalam data perlakuan. P <0,05. Antara P1 hingga P5, nilai rata-rata telur Haugh unit studi berkisar antara 73.648 hingga 80.632. Pengaruh besar P0,05 diungkapkan oleh analisis variasi data dalam ketebalan kerabang. Dari P1 sampai P5, rata-rata ketebalan kerabang telur berkisar antara 0,336 dan 0,346. Nilai rata-rata kandungan protein telur pada P1 hingga P5 berkisar antara 12,916 hingga 13,206. Nilai rata-rata kandungan lemak telur pada P1 sampai P5 berkisar antara 10.588 sampai 11.146. Kesimpulan yang dibuat adalah pemanfaatan persyaratan yang diberikan oleh peternak untuk formulasi pakan. Hal ini dibuktikan dengan hasil kuesioner, wawancara, dan analisis nilai gizi dan sifat fisik telur. Peneliti selanjutnya sebaiknya mencoba menggunakan telur yang berumur 3 hari untuk keperluan penelitian karena nilai gizinya masih baik dan layak dikonsumsi masyarakat. Saat memilih galur, penting juga untuk memilih galur yang sama untuk mencegah perbedaan yang mempengaruhi nilai sifat fisik telur juga.
Collections
- Skripsi [229]