Pengaruh Suhu dan Lama Pemanasan Yang Berbeda Pada Putih Telur Asin Sebagai Bahan Dasar Tepung Putih Telur Terhadap Kadar Garam, Kadar Protein dan Rasa
Abstract
Telur asin adalah telur segar yang diolah dalam keadaan utuh dan diawetkan, sekaligus diasinkan dengan menggunakan bahan utama garam (Muchtadi et al, 2013). Salah satu diversifikasi produk telur asin yaitu dengan cara pembuatan tepung telur asin. Salah satu jenis tepung telur asin yang dapat diolah adalah tepung putih telur. Kualitas tepung putih telur asin tergantung pada beberapa faktor, terutama kualitas bahan baku dan metode pengolahannya.
Tujuan dalam penelitian ini adalah yaitu untuk mengkaji proses dan pengaruh pengurangan konsentrasi garam dengan suhu dan lama pemanasan yang berbeda terhadap kadar garam, kadar protein dan rasa; serta untuk mendapatkan perlakuan terbaik dari suhu yang digunakan terhadap kadar garam, kadar protein dan rasa. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan dua faktor yaitu suhu pemanasan dengan suhu 80°c, 90°c, 100°c dan lama pemanasan yaitu 20 menit dan 30 menit serta setiap kombinasi perlakuan dilakukan 3 kali ulangan. Analisis menggunakan uji beda ANOVA dan apabila terdapat perbedaan yang nyata dilakukan uji lanjut dengan menggunakan Duncan’s Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 0,05 dan 0,01. Hasil penelitian menyatakan bahwa terdapat pengaruh suhu dan lama pemanasan yang berbeda terhadap kadar garam dan rasa putih telur asin. Namun tidak terdapat pengaruh antara metode dan lama pemanasan terhadap kadar protein putih telur asin. Kemudian perlakuan terbaik dalam menghasilkan kadar garam yang paling rendah yaitu perlakuan suhu 100°c dengan lama pemanasan 20 menit. Sedangkan perlakuan terbaik dalam menghasilkan rasa yang diminati yaitu perlakuan suhu 90°c dengan lama pemanasan 20 menit.
Collections
- Skripsi [229]