Pengembangan sapi perah merupakan salah satu usaha yang banyak dilakukan oleh masyarakat di Indonesia. Beternak sapi perah ini sebagian besar dilakukan oleh peternakan rakyat. Kegiatan usaha ini banyak dilakukan sebagai usaha sampingan, jika usaha ini olah dengan benar akan menjadi pusat penerimaan yang realistis bagi pemilik usaha karena dapat meningkatkan standar ekonominya. Peluang usaha sapi perah sebagai ternak penghasil susu masih memperoleh kendalah akibat manajemen pemeliharaannya yang bersifat sederhana, tidak menambah nilai sosial ekonomi secara maksimal karena tidak berproduksi dengan baik. Hal ini terjadi karena banyak terdapat faktor sosial ekonomi khususnya pengeluaran dan pemasukan di setiap peternak. Faktor utama dalam biaya mengelola ternak sapi perah, diantaranya pembelian calon induk, bahan pembuatan kandang, pakan, karyawan serta perawatan ternak. Kegiatan budidaya ternak sapi perah di Indonesia masih banyak dilakukan oleh pengusaha dengan standar usaha yang sederhana. Prospek usaha sapi perah cukup terbuka, disebabkan cepatnya laju keinginan masyarakat akan susu dan produk-produk hasil turunannya. Kesempatan tersebut dimanfaatkan perusahaan untuk mengambil keuntungan dengan mengolah susu olahan. Peternak sapi perah rakyat bisa memanfaatkan kesempatan tersebut dengan meningkatkan standar usahanya untuk menambah sumber ekonomi. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari, meramalkan dan merumuskan faktor-faktor sosial ekonomi yang mempengaruhi minat usaha peternakan sapi perah di Kecamatan Ngantang sehingga akan diharapkan untuk memperoleh keselarasan tujuan dalam upaya untuk menghadapi kendala yang berkaitan dengan beberapa macam faktor baik segi karakteristik peternak, pakan, kandang, bibit, nilai ekonomi dan minat usaha ternak. Metode analisis faktor-faktor sosial ekonomi menggunakan metode purposive sampling dan dianalisis menggunakan rumus Slovin.