Penambahan Tepung Tempe Dengan Formulasi Yang Berbeda Terhadap Kadar WHC, Kadar Protein Dan Sifat Organleptik Bakso Daging Kelinci
Abstract
Penelitian ini dilakukan selama sebulan di Laboratorium Rekayasa Proses Universitas Tribhuwana tunggadewi Malang untuk membuat bakso, dan dianalisis kandungan proteinnya di Laboratorium Universitas Muhammadiyah Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk melihat pengaruh penambahan tepung tempe pada formulasi yang berbeda terhadap kadar WHC, kandungan protein, dan kualitas organoleptik bakso kelinci. Manfaatnya adalah resep padat menggunakan tepung tempe menjadi bakso kelinci.
Pendekatan penelitian termasuk Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan enam perlakuan dan tiga ulangan, menghasilkan 18 satuan percobaan. P1 75 g daging kelinci; P2 75 gr daging kelinci + 15 gr tepung tempe; P3 75 gr daging kelinci + 20 gr tepung tempe; P4 75 g daging kelinci + 25 g tepung; P5 75 gr daging kelinci + 30 gr tepung tempe; P6 75 gr daging kelinci + 35 gr tepung tempe. Data kemudian dianalisis menggunakan ANOVA 5%. Jika terapi berbeda secara substansial (P 0,05), dilakukan uji BNT 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar WHC bakso, kadar protein, maupun uji organoleptik. Sedangkan kadar WHC dan protein meningkat dengan peningkatan formulasi pada setiap perlakuan.
Collections
- Skripsi [229]