Pusat Penelitian Pakan Ternak Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang melakukan percobaan ini antara tanggal 1 Mei dan 20 Juni 2023. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana daya tetas telur dan anomali DOQ dipengaruhi oleh berbagai tingkat kelembaban di hatchery. Review menggunakan teknik rencana eksplorasi dengan 3 obat dan 4 ulangan untuk mendapatkan 12 plot inspeksi. Obat yang direkomendasikan meliputi kelembaban P1 (kelembaban 30–49%), kelengketan P2 (50–60%), dan kelembapan P3 (61–70%). Faktor yang diperhatikan antara lain anomali DOQ dan daya tetas telur puyuh. Hasil pada daya tetas telur dan kelainan DOQ menunjukkan bahwa terapi secara fundamental berbeda dari pendekatan lain (P 0,05). Ketidakteraturan yang paling menonjol dihasilkan oleh 30-49% kebasahan, dan daya tetas yang paling menonjol diberikan oleh 50-60% kegerahan. Pada akhirnya, 50 hingga 60 persen kelembaban menghasilkan 90% daya tetas dan 0 persen ketidakteraturan. Penggunaan kelembaban 50–60% direkomendasikan sebagai perekat yang digunakan untuk menghasilkan telur puyuh.