dc.description.abstract | Wabah penyakit mulut dan kuku yang baru saja menyerang di seluruh wilayah di Indonesia, sangat berbahaya dan diakui cepat penularannya. Penyakit akut yang bisa menyebabkan kematian pada ternak yang terinfeksi terutama pada ternak berkuku belah atau genap seperti sapi, kambing, kerbau, kuda, domba dan yang lainnya. Wabah tersebut membuat para peternak mengalami kerugian karena mengakibatkan penurunan produksi dan reproduksi pada ternak, bahkan tidak sedikit ternak yang mati akibatnya. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui tingkat keberhasilan kebuntingan pasca penyakit/wabah PMK pada wilayah kerja KUD KAN Jabung.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif adalah metode penelitian yang dilakukan dengan menggunakan analisis data berupa perhitungan statistik. Menurut Martono Nanang, (2010) “penelitian kuantitatif dilakukan dengan mengumpulkan data berupa angka. Data yang berupa angka tersebut diolah dan dianalisis untuk mendapatkan suatu informasi ilmiah dibalik angka-angka tersebut”. Keberhasilan inseminasi buatan dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti lingkungan, pakan, kesehatan atau penyakit pada ternak, serta ketepatan deteksi birahi pada ternak. Pelaksanaan Inseminasi Buatan, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan antara lain seleksi dan pemeliharaan pejantan, cara penampungan, penilaian, pengenceran, penyimpanan dan pengangkutan semen, inseminasi, pencatatan, dan penentuan hasil inseminasi. | en_US |