Salah satu cara untuk menghasilkan senyawa sederhana menggunakan enzim oleh mikroorganisme menjadi substrat organik adalah fermentasi. Gula merah digunakan sebagai sumber energi dalam proses fermentasi. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji efek sari jantung pisang yang sudah di fermentasi terhadap kandungan bahan organik, protein kasar, dan lemak kasar yang keluar bersama ekskreta (termetabolis) pada ayam broiler. Rancangan acak lengkap merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, terdapat 25 unit percobaan, dibagi dalam 5 perlakuan dan lima ulangan, setiap unit percobaan diisi 4 ekor broiler sehingga ada 100 ekor ayam broiler yang diamati. Pada umur 1 sampai 20 hari ayam diberikan pakan BR1 sedangkan pada umur 21 sampai 35 hari diberikan ransum komersial BR2. Untuk pemberian probiotik diberikan mulai umur ayam 8 hari. Kandang postal digunakan pada ayam umur 1 sampai 35 hari dan dilanjutkan pada kandang metabolis setelah ayam umur 35 sampai 42 hari. Nilai bahan organik termetabolis terbaik dalam penelitian ini terdapat pada perlakuan 1 (P1) dengan nilai (86,02±2,23a%), PK termetabolis terbaik pada P1 dengan nilai 85,23 ± 2.20a%, dan nilai LK termetabolis terbaik pada P1 dengan nilai 95,59 ± 0.65a% Hal ini memberi bukti bahwa penggunaan seri jantung pisang fermentasi sampai 3,5% tidak berefek secara langsung pada bahan organik, protein kasar, dan lemak kasar yang termetabolis bersama ekskreta pada ayam broiler. Kesimpulan pemberian air minum dengan tambahan probiotik sari jantung pisang sebanyak 0,5% lebih efektif untuk diberikan pada ayam broiler untuk menunjang pertumbuhan, hal ini ditinjau dari nilai BO, PK, dan LK termetabolis tertinggi.